Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren yield tinggi dan penurunan harga pada Obligasi Negara Valas (INDON) masih menjadi tantangan besar bagi kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dollar AS yang memegang instrumen tersebut sebagai aset dasar portofolio.
Berdasarkan data Infovesta Utama per 24 Agustus 2018, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap dollar AS tercatat -1,81%.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memproyeksikan kinerja reksadana pendapatan tetap dollar AS cukup berat untuk bisa mencatatkan kinerja positif karena aset dasar INDON hingga kini yield-nya cenderung naik sehingga harga turun.
"Suku bunga trennya naik jadi yield ikut naik dan harga kompak turun," kata Wawan, Senin (27/8).
Wawan memproyeksikan hingga akhir tahun kinerja reksadana pendapatan tetap dollar AS hanya 1%-2% saja.
Namun, di sisi lain, pada tahun 2019 Wawan proyeksikan investor bisa meraih return 4%-6%.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan ketika outlook suku bunga The Fed naik, maka mau tidak mau harga INDON akan terkoreksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News