kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan harga berlian bakal berlanjut


Jumat, 27 Maret 2020 / 23:03 WIB
Penurunan harga berlian bakal berlanjut


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek harga berlian dunia diperkirakan bakal dalam tren lesu untuk beberapa waktu ke depan. Mengingat, salah satu sentimen utama yang menyebabkan harga berlian anjlok yakni kelebihan suplai.  

Menurut data Bloomberg, harga berlian pada perdagangan Rabu (25/3) tercatat melorot ke level terendah yakni US$ 5.718 per karat, dari level sebelumnya US$ 5.988 per karat pada Rabu (18/3).

Analis Capital Futures Wahyu Laksono menjelaskan anjloknya harga berlian disebabkan adanya kelebihan pasokan. Di sisi lain, permintaan akan berlian cenderung masih rendah. "Lower demand karena kesadaran masyarakat mulai bergeser terkait dark background prosedur berlian," ungkap Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).

Baca Juga: Minat berlian redup di tengah tekanan ekonomi

Selain itu, pasar berlian global juga kedatangan produk berlian baru hasil laboratorium. Berlian tersebut mendapat pengakuan global dan dinyatakan sebagai produk original dan bukan palsu. Bahkan, berlian hasil ciptaan laboratorium tersebut kerap dipakai oleh selebriti dunia.

Adapun sentimen lainnya yang membuat harga berlian anjlok yakni terkait sebaran virus corona atau Covid-19. Akibat meluasnya wabah tersebut, konsumen utama dan terbesar berlian, sekaligus negara sumber munculnya wabah Covid-19 mengalami tekanan. Alhasil permintaan pun cenderung turun.

"Semua komoditas tertekan karena virus Korona dan efek resesi global. Apalagi yang sudah dan sedang lemah seperti berlian dan gas alam," tandasnya.

Baca Juga: Ini Dia Tips Membeli Perhiasan Untuk Investasi

Untuk ke depan, Wahyu memperkirakan harga berlian masih akan lesu dan berada di kisaran US$ 5.000 per karat hingga US$ 7.000 per karat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×