kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.136   65,00   0,40%
  • IDX 7.083   2,81   0,04%
  • KOMPAS100 1.051   -4,20   -0,40%
  • LQ45 820   -5,73   -0,69%
  • ISSI 213   0,28   0,13%
  • IDX30 420   -4,57   -1,08%
  • IDXHIDIV20 500   -6,00   -1,18%
  • IDX80 120   -0,46   -0,38%
  • IDXV30 125   0,31   0,25%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Penunjukan Menteri Trump yang Pro Fosil Mengangkat Mata Uang Komoditas


Kamis, 28 November 2024 / 19:43 WIB
Penunjukan Menteri Trump yang Pro Fosil Mengangkat Mata Uang Komoditas
ILUSTRASI. Kabinet pemerintahan Presiden Terpilih AS Donald Trump disebut-sebut akan menjadi titik cerah bagi komoditas dan mata uang komoditas.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabinet pemerintahan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut-sebut akan menjadi titik cerah bagi komoditas dan berpotensi mendorong mata uang komoditas rebound. Sebab sejumlah nama seperti Chris Wright dan Doug Burgum memiliki komitmen dan mendukung energi fosil.

Berdasarkan Trading Economics, Kamis (28/11), pukul 18.47 WIB, AUD/USD berada di 0,64975 atau menguat hanya 0,01% dalam sehari tetapi 0,08% dalam sepekan. NZD/USD turun 0,26% dalam sehari, tetapi menguat 0,84% dalam sepekan. Sementara USD/CAD turun 0,16% dalam sehari tetapi menguat 0,2% dalam sepekan. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, penunjukan menteri yang mendukung energi fosil kemungkinan akan mendorong harga energi fosil karena kebijakannya yang mendukung produksi minyak dan gas.

"Hal tersebut pada gilirannya dapat menciptakan momentum bagi mata uang komoditas seperti dolar Australia (AUD), dolar Kanada (CAD), dan dolar Selandia Baru (NZD) untuk bangkit," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11).

Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Berkonsolidasi Dengan Kecenderungan Melemah Pada Jumat (29/11)

Sutopo menjelaskan, Australia merupakan eksportir utama komoditas, termasuk batu bara dan gas alam. Oleh sebab itu, dengan harga bahan bakar fosil yang lebih tinggi dapat meningkatkan pendapatan ekspor Australia, sehingga memperkuat mata uang negara tersebut. 

Sedangkan Kanada merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Dengan kenaikan harga minyak, maka pendapatan negara tersebut lebih tinggi. Hal ini akan meningkatkan neraca perdagangan negara tersebut.

Di sisi lain, meskipun Selandia Baru bukan eksportir utama bahan bakar fosil, namun negara ini diuntungkan oleh harga komoditas global yang lebih tinggi dan secara tidak langsung dapat mendukung NZD. 

Kendati demikian meskipun ada potensi bagi AUD, CAD, dan NZD untuk pulih terhadap USD, namun sejauh mana pemulihan ini akan bergantung pada kombinasi kondisi ekonomi global, faktor geopolitik, hingga dolar AS. Sutopo menilai mata uang paman Sam itu dapat menguat dengan kebijakan ekonomi AS dan keputusan suku bunga.

Sutopo menargetkan sampai akhir tahun NZD/USD akan bergerak di kisaran 0.555, sementara CAD/USD sekitar 0.691, dan AUD/USD sekitar 0.623.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×