kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

Penunjukan Menteri Trump yang Pro Fosil Mengangkat Mata Uang Komoditas


Kamis, 28 November 2024 / 19:43 WIB
Penunjukan Menteri Trump yang Pro Fosil Mengangkat Mata Uang Komoditas
ILUSTRASI. Kabinet pemerintahan Presiden Terpilih AS Donald Trump disebut-sebut akan menjadi titik cerah bagi komoditas dan mata uang komoditas.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabinet pemerintahan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut-sebut akan menjadi titik cerah bagi komoditas dan berpotensi mendorong mata uang komoditas rebound. Sebab sejumlah nama seperti Chris Wright dan Doug Burgum memiliki komitmen dan mendukung energi fosil.

Berdasarkan Trading Economics, Kamis (28/11), pukul 18.47 WIB, AUD/USD berada di 0,64975 atau menguat hanya 0,01% dalam sehari tetapi 0,08% dalam sepekan. NZD/USD turun 0,26% dalam sehari, tetapi menguat 0,84% dalam sepekan. Sementara USD/CAD turun 0,16% dalam sehari tetapi menguat 0,2% dalam sepekan. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, penunjukan menteri yang mendukung energi fosil kemungkinan akan mendorong harga energi fosil karena kebijakannya yang mendukung produksi minyak dan gas.

"Hal tersebut pada gilirannya dapat menciptakan momentum bagi mata uang komoditas seperti dolar Australia (AUD), dolar Kanada (CAD), dan dolar Selandia Baru (NZD) untuk bangkit," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11).

Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Berkonsolidasi Dengan Kecenderungan Melemah Pada Jumat (29/11)

Sutopo menjelaskan, Australia merupakan eksportir utama komoditas, termasuk batu bara dan gas alam. Oleh sebab itu, dengan harga bahan bakar fosil yang lebih tinggi dapat meningkatkan pendapatan ekspor Australia, sehingga memperkuat mata uang negara tersebut. 

Sedangkan Kanada merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Dengan kenaikan harga minyak, maka pendapatan negara tersebut lebih tinggi. Hal ini akan meningkatkan neraca perdagangan negara tersebut.

Di sisi lain, meskipun Selandia Baru bukan eksportir utama bahan bakar fosil, namun negara ini diuntungkan oleh harga komoditas global yang lebih tinggi dan secara tidak langsung dapat mendukung NZD. 

Kendati demikian meskipun ada potensi bagi AUD, CAD, dan NZD untuk pulih terhadap USD, namun sejauh mana pemulihan ini akan bergantung pada kombinasi kondisi ekonomi global, faktor geopolitik, hingga dolar AS. Sutopo menilai mata uang paman Sam itu dapat menguat dengan kebijakan ekonomi AS dan keputusan suku bunga.

Sutopo menargetkan sampai akhir tahun NZD/USD akan bergerak di kisaran 0.555, sementara CAD/USD sekitar 0.691, dan AUD/USD sekitar 0.623.

Selanjutnya: Cek Hasil Real Count Pilkada Jakarta di Sini, Progres Dokumen C Sudah 100%

Menarik Dibaca: 7 Daftar Ikan Air Tawar yang Paling Sering Dikonsumsi Orang Indonesia dari Nila-Bawal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×