kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penting! Silakan simak lima topik utama hari ini


Rabu, 18 Desember 2013 / 07:01 WIB
Penting! Silakan simak lima topik utama hari ini
ILUSTRASI. Film original Netflix Carter tayang pekan ini.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut sejumlah isu penting yang layak disimak hari ini:

- Ini amunisi BI hadapi kebijakan Federal Reserve

Gubernur BI Agus Martowardojo bilang, pengurangan stimulus oleh The Fed itu belum pasti dilakukan di akhir 2013. "Masih banyak pandangan yang memperkirakan itu akan dilaksanakan di kuartal I tahun 2014," ujar Agus, Selasa (17/12).

Namun begitu, Agus mengakui, dampak tapering yang dilakukan The Fed bisa terukur. Pihaknya dan pemerintah telah menyiapkan amunisi pertahanan apabila tapering off benar-benar terjadi dalam waktu dekat.

Kemarin, BI memperbesar nilai Bilateral Swap Arrangement (BSA) dengan Bank of Japan (BoJ) menjadi US$ 22,78 miliar dari sebelumnya hanya US$ 12 miliar.

BI juga telah menandatangani perjanjian ASEAN Swap Arrangement senilai US$ 2 miliar, BSA dengan China senilai US$ 15 miliar, dan Korea Selatan senilai US$ 10 miliar.

Di samping itu, pemerintah pun sudah memiliki fasilitas dana siaga dalam bentuk deferred drawdown option (DDO) senilai US$ 5,5 miliar. "Ini adalah bentuk kesiapan kita. Kita tidak perlu berharap untuk menggunakan itu. Itu sifatnya hanya berjaga-jaga," tandasnya.

- OJK & BI imbau tak perlu panik hadapi FOMC

Bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve akan menggelar rapat kebijakan moneter atau Federal Open Market Committee (FOMC) pada tanggal 17-18 Desember 2013.

Banyak kalangan yang memperkirakan bahwa, The Fed akan menentukan pengurangan stimulus moneter dalam FOMC meeting tersebut.

Jika hal itu terjadi, tentu akan mempengaruhi keadaan ekonomi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia yang merupakan emerging economy country.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, sebagai emerging market, Indonesia dinilai belum perlu sebuah kebijakan lanjutan untuk mengantisipasi hasil FOMC tersebut.

"Rasanya belum perlu keluarkan aturan tambahan lain, yang penting masih normal, buyback juga terus," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/12).

Muliaman bilang, antisipasi dampak dari tapering off sendiri sudah dilakukan pemerintah Indonesia sejak beberapa waktu lalu melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK).

Karena itu, menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir akan dilakukannya tapering off oleh bank sentral di Amerika Serikat.

- Posisi rupiah

Tekanan terhadap rupiah belum mengendur. Di pasar spot Selasa (17/12), pasangan USD/IDR naik 0,16% ke 12.125. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), USD/IDR turun 0,008% ke 12.104.

Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, permintaan dollar AS yang tinggi menjelang akhir tahun menjadi faktor penekan rupiah. Selain itu, pasar juga khawatir tingginya laju inflasi dan cadangan devisa dalam negeri.

Dari sisi global, data ekonomi AS yang membaik memicu spekulasi bahwa Bank Sentral AS akan segera mengurangi stimulus. Ini membuat posisi dollar AS menguat.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II hari ini, Selasa (17/12) ditutup menguat 56,39 pin atau naik 1,37% menjadi 4.182,34.

Tercatat ada 175 saham hijau dan 80 saham merah dan 98 saham diam tak bergerak. Ada 7,60 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 4.810,69 triliun.

Semua sektor naik dan berada di zona hijau. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah; basic industry naik 2,81%, keuangan naik 2,45%, manufaktur naik 1,82%, produk konsumen naik 1,48%, industri lainnya naik 1,46%, konstruksi naik 1,43%, pertambangan naik 1,01%, perkebunan naik 0,71%, perdagangan naik 0,13% dan infrastruktur naik 0,11%.

- Posisi Wall Street

Bursa AS ditutup di zona merah tadi malam (17/12). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3% menjadi 1.781. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1% menjadi 15.875,26.

Transaksi tadi malam melibatkan 6 miliar saham. Nilai tersebut 2,3% di bawah transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×