kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Vale Indonesia (INCO) di kuartal I-2019 turun 26%


Rabu, 24 April 2019 / 17:35 WIB
Penjualan Vale Indonesia (INCO) di kuartal I-2019 turun 26%


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO), anggota indeks Kompas100 ini, mengumumkan pencapaian kinerja yang tidak diaudit untuk kuartal pertama tahun 2019. Perusahaan ini mencatat penjualan sebesar US$ 126,4 juta di tiga bulan pertama tahun ini.

Penjualan tersebut tercatat 36% lebih rendah dari penjualan di kuartal IV tahun lalu dan 26% lebih rendah dibandingkan di kuartal I tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh adanya kombinasi volume produksi dan harga realisasi rata-rata di kuartal I tahun ini yang lebih rendah.

“Produksi di triwulan pertama tahun 2019 lebih rendah sekitar 36% dibandingkan produksi di kuartal IV tahun lalu yang disebabkan oleh adanya kombinasi aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan terkait dengan Larona Canal Relining dan masalah-masalah di tanur listrik 4 yang tidak terencana," ujar Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur INCO dalam keterbukaan informasi, Rabu (24/4)

Menurutnya kegiatan pemeliharaan ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan kelangsungan operasional. Dikarenakan masalah-masalah di tanur listrik 4, produksi nikel dalam matte INCO direvisi menjadi 71.000 t - 73.000 t tahun ini. Tim operasi kami telah melakukan beberapa langkah dan memantau dengan cermat kondisi tanur untuk memastikan bahwa kami bisa melanjutkan operasi dengan aman.

"Terlepas dari semua tantangan di triwulan ini, Perseroan masih mampu membukukan EBITDA yang disesuaikan positif sebesar AS$4,0 juta. Kami tetap fokus untuk mengoptimalkan kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya,” lanjutnya.

Beban pokok pendapatan INCO turun sebesar 21% dari US$ 189,8 juta di kuartal IV tahun lalu menjadi US$149,7 juta di kuartal I tahun ini, seiring dengan penurunan produksi yang signifikan di tiga bulan pertama ini. Namun, beban pokok pendapatan per metrik ton nikel dalam matte meningkat sebesar 24% karena sekitar 50% dari biaya produksi adalah biaya tetap.

Untuk mengendalikan biaya, Perseroan terus menerapkan beberapa inisiatif sebagai bagian dari program pengurangan biaya sebesar US$ 50 juta dan merealisasikan
penghematan biaya sebesar US$ 3,7 juta di kuartal I tahun ini, di atas US$ 10,8 juta yang telah tercapai pada 2018.

Konsumsi bahan bakar dan batubara di kuartal I lebih rendah dibandingkan di kuartal IV tahun lalu dikarenakan produksi yang lebih rendah. Di sisi harga, harga bahan bakar dan batubara lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya karena negosiasi komersial yang dilakukan oleh tim pengadaan dengan pemasok, ditambah dengan tren membaik untuk harga komoditas di kuartal tersebut.

INCO mengeluarkan sekitar US$ 50,2 juta untuk belanja modal pada kuartal I, kas dan setara kas perusahaan pada 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar US$ 219,4 juta dan US$ 301,1 juta.

Saldo kas yang lebih rendah pada tahun 2019 ini terutama didorong oleh penjualan yang lebih rendah sebagai akibat dari produksi yang lebih rendah pada kuartal I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×