kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.054   70,33   1,01%
  • KOMPAS100 1.054   13,86   1,33%
  • LQ45 829   11,75   1,44%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 423   6,45   1,55%
  • IDXHIDIV20 509   7,25   1,44%
  • IDX80 120   1,59   1,34%
  • IDXV30 125   0,66   0,53%
  • IDXQ30 141   1,87   1,34%

Penjualan Turun 8% di 2021, Unilever (UNVR) Menyiapkan Lima Prioritas Strategis 2022


Kamis, 10 Februari 2022 / 20:43 WIB
Penjualan Turun 8% di 2021, Unilever (UNVR) Menyiapkan Lima Prioritas Strategis 2022
ILUSTRASI. Unilever Indonesia (UNVR) membukukan penjualan bersih Rp 39,5 triliun sepanjang tahun 2021 atau turun 8%.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih Rp 39,5 triliun sepanjang tahun 2021 atau turun 8% year on year (yoy) dari Rp 42,9 triliun. Kategori foods & refreshment menjadi penopang utama penjualan dengan pertumbuhan 1,4%.

Sejalan dengan penurunan penjualan tersebut, laba bersih Unilever Indonesia merosot 19,7% yoy menjadi Rp 5,7 triliun. Pada tahun 2020, perusahaan masih membukukan laba bersih sebesar Rp 7,1 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, performa perusahaan tahun 2021 dipengaruhi oleh gelombang kasus Covid-19 setelah libur tahun baru dan Idul Fitri, serta munculnya varian Delta. Kondisi tersebut mengakibatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah Indonesia selama beberapa bulan.

PPKM telah menghambat aktivitas ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi daya beli konsumen terutama pada segmen pasar dimana Unilever Indonesia beroperasi. Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku produksi Unilever Indonesia, seperti minyak mentah dan minyak sawit juga mengalami lonjakan harga yang signifikan dibandingkan tahun 2020.

"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen terhadap produk kami, serta waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun 2021," kata Ira dalam siaran pers, Kamis (10/2).

Oleh sebab itu, menurut Ira, capaian Unilever Indonesia di tengah berbagai tantangan hebat ini justru membawa optimisme di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, Unilever Indonesia akan terus menggenjot berbagai produk dengan peluang besar, misalnya dari kategori foods & refreshment yang berhasil menopang penjualan di tahun 2021.

Baca Juga: PT Unilever Indonesia, Tbk. Bukukan Keuntungan Rp 5,7 T Pada Tahun 2021

Ira menjelaskan, kategori foods & refreshment berpeluang tumbuh di tengah perubahan perilaku konsumen yang semakin menyadari pentingnya kesehatan. Unilever Indonesia menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan produk-produk seperti Buavita 100% Daily Vitamins Requirements dan Paddle Pop Choco Magma dengan Vitamin D.

Keharusan masyarakat untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga juga dijawab dengan produk-produk seperti Royco Saus Tiram dan Wall’s Extra Creamy 3in1 Unicorn.

Pada kuartal IV-2021, Unilever Indonesia juga meluncurkan beberapa inovasi lain yang sejalan dengan strategi prioritas untuk memperluas portfolio ke segmen premium dan value serta memperkuat core, seperti Vaseline Gluta-Hya Serum Burst Lotion, Best-selling varian Body Lotion + Hand Cream dari USA, dan Dove Baby.

Di samping itu, Unilever Indonesia juga terus memastikan keberadaan produk-produk yang menjadi bagian penting bagi keseharian masyarakat  dengan kemasan dan harga yang terjangkau. Sebut saja Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear dengan harga jual Rp 500, Rp 1.000, dan Rp 2.000.

Baca Juga: Unilever PLC Memperingatakan Margin Keuntungan Tahun Ini Bakal Terpukul

Lima prioritas strategis 2022

Ira menuturkan, selama dua tahun menghadapi pandemi, Unilever Indonesia sudah belajar dari pengalaman dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kemenangan jangka panjang. Berbagai pengalaman tersebut menjadi dasar dari strategi perusahaan untuk menjawab berbagai tantangan dengan tepat sasaran.

Strategi tersebut diturunkan menjadi lima prioritas strategis Unilever
Indonesia di tahun 2022, yaitu sebagai berikut:

  1. Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan untuk menstimulasi konsumsi konsumen;
  2. Memperluas dan memperkaya portofolio ke value dan premium segment;
  3. Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-commerce);
  4. Memimpin di Digital & Data Driven capabilities;
  5. Tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

Dengan strategi prioritas yang perusahaan terapkan saat ini, Ira yakin Unilever Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk menuju pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan.

“Kami optimistis bahwa di tahun 2022, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar juga peluang bagi perusahaan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab,” ungkap Ira.

Baca Juga: Fundamental Kokoh, Begini Proyeksi Analis pada Saham UNVR, INDF, ICBP dan MYOR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×