Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel barang rumah tangga PT Ace Hardware Indonesia Tbk membukukan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tahun 2021. Top line dan bottom line Emiten berkode saham ACES itu mencatatkan penurunan di tahun lalu.
Mengutip laporan keuangannya, ACES mengantongi penjualan bersih hingga Rp 6,54 triliun di tahun 2021. Penjualan Ace Hardware melorot 11,73% dibanding penjualan bersih di tahun 2020 yang tercatat Rp 7,41 triliun.
Adapun penjualan bersih ACES di tahun 2021 terdiri atas penjualan yang mencapai Rp 6,4 triliun dan penjualan konsinyasi bersih yang tercatat Rp 6,54 triliun. Mengutip laporan keuangannya, keduanya mencetak penurunan dibanding tahun 2020 masing-masing sebesar 11,91% year on year (yoy) dan 2,33% yoy.
Baca Juga: Analis Kiwoom dan RHB Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham ACES
Segmen penjualan produk perbaikan rumah dan produk gaya hidup kompak turun. Produk perbaikan rumah melorot 12,44% yoy menjadi Rp 3,39 triliun. Sementara, produk gaya hidup tertekan 12,58% yoy menjadi Rp 2,75 triliun.
Hanya produk mainan yang naik 5,15% yoy menjadi Rp 259,67 miliar. Pada tahun sebelumnya, produk ini berkontribusi hingga Rp 246,94 miliar.
Penurunan dari sisi penjualan itu turut memberatkan bottom line ACES sepanjang tahun 2021. Tercatat, laba bersih ACES turun tipis 3,93% yoy menjadi Rp 704,38 miliar. Pada tahun 2020, laba ACES dibukukan Rp 733,19 miliar.
Baca Juga: Penjualan Ace Hardware (ACES) Bakal Laris Manis Jelang Hari Raya
Bottom line ACES terbantu oleh beban-beban yang mampu ditekan sehingga tidak melorot terlalu dalam. Misalnya saja, beban usaha yang menurun 13,58% yoy menjadi Rp 2,42 triliun. Ada juga beban lain-lain yang berkurang 84,66% yoy menjadi Rp 5,42 miliar.
Sekadar informasi, hingga akhir 2021 ACES mencetak total aset hingga Rp 7,18 triliun. Angka tersebut menurun dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat Rp 7,24 triliun. Sementara itu total liabilitasnya tertekan 17,18% yoy menjadi Rp 1,67 triliun dan total ekuitasnya naik 5,56% yoy menjadi Rp 5,51 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
