kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Terdongkrak di Atas Level Pra-Pandemi, Bagaimana Prospeks Saham ASII?


Kamis, 14 April 2022 / 18:30 WIB
Penjualan Terdongkrak di Atas Level Pra-Pandemi, Bagaimana Prospeks Saham ASII?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Deru penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) semakin kencang di awal tahun ini. Penjualan secara wholesales (pabrik ke dealer) di periode kuartal pertama sudah melebihi raihan sebelum pandemi.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan wholesales mobil di kuartal I 2022 menembus 263.810 unit. Dari angka tersebut, penjualan Grup Astra mencapai 142.044 unit atau naik 43,69% dibanding penjualan kuartal I-2021 sebanyak 98.853 unit.

Raihan di kuartal 1-2022 itu berada 5,77% di atas penjualan sebelum pandemi covid-19 atau dibandingkan periode kuartal 1-2019 yang kala itu mencatatkan penjualan 134.287 unit.

Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti, menyampaikan bahwa hasil penjualan wholesales di kuartal pertama masih sesuai ekspektasi. Kondisi ekonomi yang lebih kondusif seiring dengan terkendalinya pandemi dan aktivitas masyarakat yang lebih longgar, menjadi faktor pendongkrak kinerja penjualan.

Baca Juga: Astra International (ASII) Bukukan Penjualan Mobil 54.713 Unit pada Maret 2022

Di samping itu, faktor perpanjangan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) serta kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11%, turut menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli mobil sebelum adanya kenaikan pada bulan April.

"Tapi kenaikannya juga masih wajar, karena ada faktor menjelang Lebaran yang jatuh di awal Mei, jadi pabrikan otomotif berupaya memenuhi pasokan sejak Maret," kata Tira kepada Kontan.co.id, Kamis (14/4).

Setelah periode Lebaran, sambung Tira, biasanya terjadi koreksi terhadap kinerja penjualan. Di sisi lain, ASII juga menyadari bahwa dampak insentif PPnBM pada tahun ini tidak akan sebesar tahun lalu lantaran pemberian insentif yang lebih terbatas.

Kinerja kuartalan diprediksi bisa berfluktuasi, tergantung perkembangan kondisi di lapangan. Oleh sebab itu, ASII berharap momentum pengendalian pandemi dan pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut, sehingga bisa mendorong daya beli konsumen pada sektor otomotif.

"Secara umum kami berharap prediksi pertumbuhan pasar otomotif tahun ini akan tercapai seiring meningkatnya aktivitas perekonomian yang dapat mendorong daya beli," ujar Tira.

 

Prospek Saham ASII

Analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia juga memandang perpanjangan insentif PPnBM dan pemulihan ekonomi menjadi pendorong pertumbuhan penjualan mobil ASII. Hasil yang diraih pada Q1-2022 juga masih sesuai dengan ekspektasi.

Insentif untuk Low Cost Green Car (LCGC) masih berjalan walau dengan angka yang lebih kecil. Dengan begitu, ada kenaikan harga-harga mobil di pasar. Meski demikian, Pebe memproyeksikan penjualan 4W ASII tetap dapat tumbuh dengan dorongan pertumbuhan ekonomi dan pencapaian target penjualan mobil nasional yang mencapai 900.000 unit.

Baca Juga: Asing Lego Saham CPIN, TPIA dan SMGR, IHSG Terkoreksi 0,38% ke 7.235, Kamis (14/4)

Market share ASII diprediksi akan stabil di atas 50% pada akhir tahun 2022. "Kami melihat penjualan mobil di Q2-2022 dapat tumbuh dibandingkan tahun lalu (yoy), namun mungkin ada perlambatan secara kuartalan karena banyaknya hari-hari libur," kata Pebe.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×