kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penjualan Sukuk Tabungan ST014 Diproyeksi Tembus Rp 20 Triliun


Minggu, 09 Maret 2025 / 06:10 WIB
Penjualan Sukuk Tabungan ST014 Diproyeksi Tembus Rp 20 Triliun
ILUSTRASI. Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 diproyeksi mampu menghimpun penjualan di atas Rp 20 triliun. Kupon ST014 dianggap menarik


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 diproyeksi mampu menghimpun penjualan di atas Rp 20 triliun. Kupon ST014 dianggap menarik dan ditawarkan saat momentum yang tepat selama ramadan hingga lebaran.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana memandang, penjualan ST014 kemungkinan tinggi seiring besaran kupon yang ditawarkan. Besaran kupon atau imbal hasil masih menjadi pertimbangan utama investor membeli produk SBN Ritel.

ST014 tenor 2 tahun (ST014T2) dan tenor 4 tahun (ST012T4) masing-masing menawarkan kupon 6,5% per tahun dan 6,6% per tahun, kupon Sukuk Tabungan tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Besaran kupon ST014 juga tidak jauh berbeda dengan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang terakhir ditawarkan yakni ORI027 dengan kupon 6,65% per tahun dan 6,75% per tahun.

Baca Juga: Investasi Syariah Sukuk Tabungan ST014 Mulai Dijual, Tingkat Imbalan 6,50%-6,60%

‘’Saya melihat kemungkinan penjualan ST014 bakal tinggi, apalagi kalau melihat dari besaran kupon yang ditawarkan masih cukup menarik,’’ kata Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (7/3).

Fikri berujar, sifat kupon floating with floor atau mengambang dengan batas minimal juga menjadi daya tarik ST014 di tengah tren penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI). Ini artinya nilai kupon tidak akan turun dari batas minimal bila adanya pemangkasan suku bunga, dan kupon tetap berpotensi naik jika suku bunga dikerek.

Di samping itu, momentum masa penawaran ST014 sebagai produk investasi syariah dinilai pas dengan suasana ramadan hingga lebaran. Bukan hanya menarik sebagai investasi syariah disaat bulan suci, tetapi juga pas ditawarkan saat Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 biasanya diterima.

‘’Produk sukuk tabungan memang biasanya ditawarkan saat momentum keagamaan Islam. Ramadan dan juga lebaran saya pikir akan jadi momentum baik untuk penjualan ST014,’’ imbuh Fikri.

Fikri menambahkan, penjualan ST014 berpotensi tinggi karena masa penawaran yang cukup panjang selama 40 hari, sejak 7 Maret hingga 16 April 2025. Biasanya produk SBN Ritel ditawarkan 30 hari atau kurang.

Masa penawaran yang panjang memberikan keleluasaan bagi calon investor untuk mengukur pengeluaran yang biasanya besar di periode lebaran. Dengan masih ditawarkannya ST014 sampai dua pekan usai lebaran Idulfitri, maka berpotensi menghimpun penjualan lebih besar lagi.

Secara umum, Fikri memandang bahwa produk Surat Berharga Negara Ritel masih akan menjadi pilihan investor. Sebab, masih banyak ketidakpastian dalam jangka pendek terutama dari kebijakan-kebijakan eksternal.

Dengan adanya ketidakpastian, maka produk SBN Ritel ataupun SBN konvensional bakal lebih menguntungkan. Investor bisa mendapatkan kupon tinggi dan aman karena dijamin penuh oleh negara.

Baca Juga: Hari Ini Bisa Beli Sukuk Tabungan ST014, Simak Kupon dan Di Mana Belinya

Oleh karena itu, Fikri menilai wajar bahwa produk SBN Ritel seperti ORI27 ataupun ST014 yang ditawarkan di awal tahun ini menarik di mata investor. Jika dibandingkan investasi sejenis, deposito menawarkan imbal hasil lebih rendah. Investasi SBN Ritel juga cenderung aman dibandingkan pasar saham yang saat ini relatif volatil.

‘’ST014 bisa menjadi pilihan bagus untuk jangka pendek dengan jangka 2-4 tahun. Saya pikir menarik mungkin sampai sentimen kebijakan Trump selesai yang saat ini menjadi masalah utama bagi pasar keuangan global,’’ tuturnya.

Chief Dealer Fixed Income & Derivatives PT Bank Negara Indonesia (BNI) Fudji Rahardjo mengatakan, produk Sukuk Tabungan memang memiliki peminat tersendiri. Sebab, karakteristik Sukuk Tabungan berbeda dengan SBN jenis lainnya seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR).

Produk ST tidak dapat diperdagangkan (non-tradable) di pasar sekunder, berbeda dengan produk ORI dan SR yang bisa diperjualbelikan. Selain itu, kupon atau imbal hasil ST umumnya bersifat mengambang dengan batas waktu (floating with floor), berbeda dengan kupon ORI dan SR yang bersifat tetap (fixed rate).

‘’Karakteristik ST itu menjadi salah satu daya tarik bagi investor ST014, di mana produk lebih stabil yang tidak terdampak penurunan dan kenaikan harga. Produk ST cenderung lebih mirip deposito, namun tentunya fitur lebih menarik seperti pricing dan pajak,” jelas Fudji kepada Kontan.co.id, Jumat (7/3).

Secara umum, Fudji memproyeksi, minat investor bakal tetap tinggi pada produk SBN ataupun Surat Berharga Syariah (SBSN) ritel. Edukasi terkait produk SBN ritel telah menarik perhatian investor konvensional, kupon SBN Ritel juga lumayan tinggi, serta menawarkan potensi capital gain dari kenaikan harga surat utang.

Produk SBN ritel memang masih digandrungi karena bertenor pendek. SBN Ritel tenor pendek termasuk jenis Sukuk Tabungan bisa menjadi pilihan untuk berlindung selama masa ketidakpastian.

‘’Saat ini memang tenor SBN Ritel masih cenderung bertenor pendek sampai dengan enam tahun, dengan volatilitasnya yang rendah cocok jika terdapat perubahan geopolitik dan kebijakan negara,’’ ucap Fudji.

Baca Juga: Sukuk Tabungan Seri ST014 Meluncur Hari Ini, Segini Besaran Kuponnya

Fudji memperkirakan, penjualan ST014 kemungkinan bisa melampaui target awal penjualan yang dipatok sebesar Rp 15 triliun. Nilai penjualan ST014 juga diperkirakan bisa lebih tinggi dari sebelumnya yakni ST013 yang sebesar Rp 20,4 triliun.

Fikri sepakat bahwa ST014 bisa melampaui penjualan seri sebelumnya yakni ST013. Akan tetapi, penjualan ST014 mungkin masih di bawah rekor penjualan ORI027 sebesar Rp 37,55 triliun yang sangat bergantung kelebihan pengeluaran saat lebaran.

Adapun pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan kuota penjualan ST014 sebesar Rp 15 triliun. Rinciannya, ST014T2 memiliki kuota sebesar Rp 11 triliun dan ST014T4 memiliki kuota sebesar Rp 4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×