kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ST007 dinilai tidak akan kesulitan tembus Rp 10 triliun


Selasa, 03 November 2020 / 05:25 WIB
Penjualan ST007 dinilai tidak akan kesulitan tembus Rp 10 triliun


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar gembira bagi para investor. Obligasi ritel terakhir tahun ini, Sukuk Tabungan seri ST007 sudah resmi diumumkan. Pemerintah resmi mengumumkan bahwa produk investasi yang berfokus pada lingkungan ini atau disebut Green Sukuk Ritel memiliki imbal hasil sebesar 5,50%.

Sukuk ritel yang akan jatuh tempo pada 10 November 2022 ini akan mulai ditawarkan pada Rabu (4/11) hingga 25 November mendatang secara online melalui 31 mitra distribusi yang sudah dipilih.

Jika dibandingkan dengan seri pendahulunya, dari segi kupon, ST007 jauh lebih kecil karena ST006 memiliki kupon 6,75%. Selain itu, kupon ST007 juga lebih kecil dibanding SR013 yang sebesar 6,05% maupun ORI018 yang sebesar 5,70%. Kendati demikian, obligasi ritel terakhir di tahun ini dinilai masih akan menarik minat masyarakat.

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menilai kupon walau kupon ST007 relatif lebih kecil dari obligasi ritel sebelumnya, ST007 masih akan tetap memiliki daya tarik bagi investor. Terlebih bagi investor dari kalangan yang punya profil risiko konservatif dan investor pemula. 

Baca Juga: Tawarkan kupon 5,5%, sukuk tabungan ST007 masih jadi pilihan investasi menarik

“Dengan karakteristik ST007 yang bebas risiko, keuntungan terukur, tentu akan mendapat sambutan dari investor berprofil konservatif. Investor pemula pun jelas akan lebih meminati instrumen ini, ketimbang deposito yang tren suku bunganya juga masih turun. Juga ST007 bisa dibeli dengan mudah secara online,” tambah Yudha.

Yudha pun memperkirakan pemerintah tidak akan kesulitan untuk bisa menjual ST007 di atas angka Rp 10 triliun. Menurutnya, dengan kondisi saat ini, bisa menembus target tersebut sudah mengindikasikan minat dan demand pasar yang masih baik.

Baca Juga: Sah! Pemerintah tetapkan kupon ST007 sebesar 5,50%

Sementara Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana juga menilai ST007 akan menjadi buruan para investor. Menurutnya, dengan literasi dunia investasi di Indonesia yang semakin membaik, lalu sisi likuiditas juga masih berlimpah, ST007 akan menjadi instrumen pilihan masyarakat.

“Apalagi dibanding dengan deposito, dari segi imbal hasil ST007 jauh lebih tinggi lalu pajaknya pun lebih rendah dibanding deposito. Ini akan membuat green sukuk menjadi instrumen yang sangat kompetitif,” imbuh Fikri.

Namun, dari segi penjualan, Fikri menyangsikan ST007 akan menembus angka Rp 20 triliun. Menurutnya kisaran Rp 15 triliun sudah cukup ideal untuk penjualan ST007. Pertimbangannya adalah, dengan masyarakat yang mulai melakukan aktivitas kembali, besar kemungkinan alokasi dana untuk investasinya pun berkurang. Dus, penjualan ST007 tidak akan bisa selaris SR013.

Berbeda dengan Surat Berharga Negara (SBN) ritel sebelumnya, ST007 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Namun, investor dapat melakukan early redemption ketika ST007 sudah dipegang selama setahun.

Baca Juga: Alhamdulillah, kinerja reksadana syariah periode 5 tahun masih cuan

Adapun untuk tanggal pembukaan masa early redemption akan dimulai pada 26 Oktober 2021 dan ditutup pada 4 November 2021. Sementara tanggal early redemption dilakukan pada 10 November 2021. Hanya saja, early redemption memiliki nilai maksimal yakni 50% dari setiap transaksi pembelian ST007.

Sebagai informasi tambahan, investor yang nantinya membeli ST007 akan memperoleh pembayaran kupon setiap tanggal 10. Kupon perdana akan dibayarkan pada 10 Januari 2021 mendatang.

Jika pembaca tertarik membeli ST007, maka dapat dilakukan di 31 mitra distribusi ST007 sebagai berikut: Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, BTN, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Maybank Indonesia, Bank Panin, Bank OCBC NISP, Bank HSBC, Bank DBS Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank Mega, Bank Syariah Mandiri, BRISyariah, Bank Muamalat, BNI Syariah, PT Trimegah Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, Bareksa, Tanamduit, Invisee, Investree, Modalku, Koinworks.

Baca Juga: Tawarkan kupon 5,5%, sukuk tabungan ST007 masih jadi pilihan investasi menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×