kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.102   5,54   0,08%
  • KOMPAS100 1.062   -0,35   -0,03%
  • LQ45 836   -0,23   -0,03%
  • ISSI 215   0,46   0,22%
  • IDX30 426   -0,28   -0,07%
  • IDXHIDIV20 515   1,31   0,26%
  • IDX80 121   -0,12   -0,10%
  • IDXV30 125   -0,50   -0,40%
  • IDXQ30 142   0,17   0,12%

Penjualan semen mulai pulih, simak rekomendasi saham SMGR berikut


Selasa, 26 Oktober 2021 / 19:25 WIB
Penjualan semen mulai pulih, simak rekomendasi saham SMGR berikut
ILUSTRASI. Kinerja Semen Indonesia (SMGR) berpotensi membaik meski ada potensi kenaikan beban pokok.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen dalam negeri tercatat terus membaik. Tercatat, konsumsi semen di dalam negeri sepanjang September lalu tercatat sebesar 6,4 juta ton. Alhasil, secara kumulatif, total konsumsi semen nasional sepanjang sembilan bulan pertama di tahun ini mencapai 46,9 juta ton atau naik 5,04% yoy. 

Sementara jika digabungkan dengan ekspor, sepanjang Januari–September 2021, total penjualan industri semen nasional mencapai 56,16 juta ton, atau naik 9,5% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan potensi pemulihan kinerja industri semen, Head of Research RHB Sekuritas Andrey Wijaya melihat PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) seharusnya juga akan ikut mencatatkan perbaikan kinerja. 

Baca Juga: Menilik saham cuan LQ45

“Volume penjualan SMGR seharusnya bagus, karena ternyata PPKM tidak banyak memengaruhi permintaan semen. Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah potensi kenaikan biaya produksi karena kenaikan harga batubara,” kata Andrey kepada Kontan.co.id, Selasa (26/10).

Asal tahu saja, batubara merupakan salah satu komponen biaya produksi emiten semen seperti SMGR sehingga kenaikan harganya bisa menekan profitabilitas SMGR. Harga batubara sendiri beberapa waktu lalu menembus rekor tertingginya seiring terjadinya krisis energi di Eropa dan China.

Andrey menyebut, untuk menyiasati kenaikan harga produksi, SMGR bisa membebankannya ke pembeli dengan menaikkan harga jual. Hanya saja, dia melihat SMGR tidak bisa sepenuhnya membebankan kenaikan tersebut seiring persaingan di industri semen yang masih ketat. Oleh karena itu, ada potensi profitabilitas SMGR mengecil akibat kenaikan harga batubara.

Baca Juga: PT KAI dan Semen Indonesia (SMGR) meluncurkan KA barang angkutan semen

Sementara analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi dalam risetnya pada 24 September menuliskan, SMGR berpotensi mencatatkan perbaikan kinerja pada tahun ini. Dia berkaca dari potensi konsumsi semen nasional yang akan semakin baik pada tahun ini dengan tumbuh 6% yoy mencapai 66,5 juta ton.

“Pada sisa tiga bulan ini, pendorong utama konsumsi semen diperkirakan berasal dari sektor konstruksi, yang akan berdampak baik bagi bulk cement. Secara historis, permintaan bulk cement pada semester kedua 2021 memang lebih tinggi sekitar 38% dibanding semester pertama 2021,” imbuh Yosua.

 

Yosua meyakini, pada tahun depan barulah konsumsi semen nasional akan mendekati level pra-Covid-19 seiring dengan perekonomian Indonesia diperkirakan yang semakin membaik. Selain itu, Andrey juga meyakini penjualan SMGR pada tahun depan akan semakin baik seiring dengan pertumbuhan aktivitas konstruksi infrastruktur dan perumahan.

Baik Andrey dan Yosua sama-sama merekomendasikan beli untuk saham SMGR dengan target harga masing-masing Rp 12.800 per saham dan Rp 11.350 per saham.

Baca Juga: Emiten Semen Diramal Bisa Kokoh Kendati Harga Batubara Mahal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×