kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan semen diproyeksikan masih melemah hingga akhir tahun


Kamis, 12 November 2020 / 06:35 WIB
Penjualan semen diproyeksikan masih melemah hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Sejak awal tahun hingga Oktober 2020, pasar semen domestik mengalami kontraksi -9,7%.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut melemahkan penjualan emiten semen. Hal ini tercermin dari turunnya volume penjualan dua emiten semen besar tanah air, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Mengutip laporan penjualan, volume penjualan SMGR Group hingga sembilan bulan pertama 2020 sebesar 29,13 juta ton atau menurun 2,9% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 30,01 juta ton. INTP mencatat realisasi volume penjualan semen sebanyak 12,19 juta ton hingga September 2020, atau turun 9,7% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 13,50 juta ton.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai, hingga akhir tahun, prospek penjualan semen diperkirakan masih lemah. Selain kuartal keempat yang memasuki musim penghujan, pergeseran liburan cuti bersama Idul Fitri ke Desember membuat potensi permintaan semen menjadi terganggu.

Selain itu, prakiraan penjualan semen pada bulan Oktober juga masih lemah. Alhasil, Zamzami memperkirakan pertumbuhan penjualan semen domestik hingga akhir tahun masih berada di kisaran -9% sampai -11% secara year-on-year (yoy).

Baca Juga: Ini penyebab kinerja Semen Baturaja (SMBR) masih tertekan hingga kuartal ketiga

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya juga mengamini pertumbuhan penjualan semen domestik masih minus. Sejak awal tahun hingga Oktober 2020, Christian membeberkan pasar semen domestik mengalami kontraksi -9,7%.

Selain musim penghujan, faktor lain yang berpotensi mengurangi permintaan semen adalah adanya momentum pilkada di akhir tahun serta maraknya aksi demonstrasi.

Namun,  prospek tahun depan diharapkan bisa cerah dengan adanya wacana kenaikan anggaran belanja untuk infrastruktur yang berpotensi menambah potensi pemulihan permintaan semen. “Harapannya tentu permintaan semen meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur dan  juga efek multiplier-nya,” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Selasa (10/11).  

Proyeksi awal Zamzami, pertumbuhan semen domestik tahun depan berada di rentang 3% sampai 4% secara yoy. Saat ini Zamzami masih meninjau ulang rekomendasi saham emiten semen.

Baca Juga: Hingga kuartal III, kinerja Indocement (INTP) masih tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×