Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Edy Can
JAKARTA. Penjualan Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR001 ternyata tidak mencapai target yang dipatok pemerintah. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menyatakan, penjualan SBR001 hanya mencapai sebesar Rp 2,39 triliun. Sebelumnya, pemerintah yang menargetkan penjualan SBR001 bisa mencapai Rp 2,5 triliun.
Pemerintah mulai menawarkan SBR001 sejak 2 Mei 2014 hingga 22 Mei 2014 lalu. Selama waktu itu, penawaran yang masuk mencapai Rp 2,395 triliun. Setelah dicek ternyata ada pemesanan yang melampaui Rp 5 miliar. Asal tahu saja, pemerintah menawarkan SBR001 dengan harga minimal Rp 5 juta dan maksimal sebesar Rp 5 miliar.
Penjualan SBR001 menjangkau 9.944 pemesan yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. "Ini menunjukkan penjualan SBR001 ini cukup merata," ujar kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, Senin (26/5).
Pemesan terbesar berasal dari Jawa yang mencapai 42,7%. Sedangkan wilayah Indonesia Barat, selain DKI mencapai 47,8% dan di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur penjualan mencapai 9,5%.
Pemesanan SBR001 didominasi pemesanan pada kisaran Rp 5 juta - Rp 100 juta atawa sebesar 60,5% dari total pemesanan keseluruhan. Peminat SBR perdana ini didominasi pegawai swasta 28%, kemudian wiraswasta 225, Ibu rumah tangga 17%, PNS & Polri 9%, dan lain-lain 24%.
SBR001 ditawarkan oleh 21 agen penjualan yang terdiri dari 18 bank dan 3 perusahan sekuritas yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities, dan PT Sucorinvest Central Gani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News