kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Penjualan saham oleh Pemprov DKI menyeruak lagi, ini tanggapan Delta Jakarta (DLTA)


Jumat, 08 Maret 2019 / 19:40 WIB
Penjualan saham oleh Pemprov DKI menyeruak lagi, ini tanggapan Delta Jakarta (DLTA)


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berencana untuk melepas kepemilikan sahamnya yang ada pada PT PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).

Rencana pelepasan saham di perusahaan bir itu merupakan janji dari Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

Anies bilang, jika Pemda DKI berhasil melepas kepemilikan sahamnya di DLTA, maka mereka bisa dapat dana segar sebesar Rp 1,2 triliun.

Saat ini, Pemda DKI memiliki 210,20 juta saham di DLTA. Hal ini berarti Pemda DKI bakal menjual rugi saham DLTA di harga sekitar Rp 5.708 per saham. Padahal hari ini saham DLTA masih stagnant di level Rp 6.575 per saham, meski pernah mencapai harga tertinggi di level Rp 6.800 per saham.

Ronny Titiheruw Direktur Pemasaran DLTA mengungkapkan bahwa prospek kinerja perusahaannya tak akan terpengaruh meski Pemda DKI menjual kepemilikkan sahamnya di DLTA. "Kalau untuk jual beli saham DLTA, lebih baik ditanyakan ke Pemprov DKI saja," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (8/3).

Ronny pun tetap yakin, DLTA akan mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik di 2019, meski ia tak menjabarkannya secara rinci. "Prospek 2019 tetap baik dan perusahaan tetap target untuk bertumbuh double digit. Target pendapatan dan laba bersih belum bisa saya info tetapi yang pasti akan diatas pencapaian 2018," tuturnya.

Begitupun dengan alokasi belanja modal atau capex di 2019, ia juga masih enggan memberikan penjelasan. "Capexnya tidak besar hanya untuk keperluan operasional saja dan tetap diambil dari kas internal," pungkas dia.

Asal tahu saja, sesuai laporan keuangan DLTA sampai kuartal ketiga 2018, pendapatan bersih tercatat naik 15% year on year (yoy) menjadi Rp 627 miliar. Adapun beban pokok penjualan turut terkerek 19% dari Rp 145 miliar di kuartal ketiga tahun 2017 menjadi Rp 173 miliar di periode yang sama tahun 2018.

Namun, laba kotor masih dapat diamankan Rp 454 miliar di akhir September 2018, yang artinya naik 13% dibandingkan kuartal ketiga tahun 2017 yang mencapai Rp 399 miliar.

Setelah dikurangi beban keuangan dan penjualan, laba bersih yang ditorehkan DLTA di triwulan ketiga 2018 tercatat sebanyak Rp 238 miliar, atau tumbuh 27% dibandingkan triwulan ketiga tahun 2017 yang hanya mencapai Rp 186 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×