CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penjualan reksadana pasar uang MMI bisa naik 33,3%


Kamis, 20 Januari 2011 / 11:39 WIB


Reporter: Didik Purwanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Reksadana besutan PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) ternyata lumayan laris di luar negeri. PT Julius Baer Advisors memasang target pembelian reksadana MMI di luar negeri tahun ini bisa naik 33,3%.

Julius Baer merupakan penasihat investasi independen MMI. Anak usaha Bank Mandiri tersebut menunjuk Julius Baer sebagai penasihat investasi sejak delapan bulan lalu.

Selain menjadi penasihat investasi, perusahaan keuangan asal Swiss tersebut juga mendapatkan tugas memperkenalkan produk investasi MMI ke luar negeri melalui 40 cabang yang dimiliki Julius Baer.

Tahun lalu, Julius Baer sukses menjual reksadana pasar uang dari MMI hingga Rp 150 miliar. "Tahun ini target pembelian minimal Rp 200 miliar, maunya kalau bisa bahkan sampai dua kali lipat," ujar Salina Nordin, Presiden Direktur Julius Baer kepada KONTAN, kemarin (19/1).

Salina memaparkan, produk reksadana pasar uang dari MMI banyak diminati investor ritel dan korporasi di pasar Asia, baik di Malaysia, Singapura dan China. Investor Asia ini menyerap sekitar 60% reksadana pasar uang MMI yang dijual di luar negeri. Sementara sisanya kebanyakan diserap oleh investor Eropa. "Tapi tahun ini saya perkirakan pasarnya akan bergerak ke Eropa," tambah Salina.

Investor asing meminati investasi di reksadana pasar uang lantaran nilai tukar rupiah yang selalu terapresiasi. Selain itu, rupiah juga dianggap mata uang paling aman ketimbang mata uang negara lain di Asia Tenggara.

Selama ini banyak manajer investasi domestik yang masih enggan menggarap pasar asing. Pasalnya, mayoritas MI beranggapan hanya pasar domestik yang merupakan pasar potensial. Padahal, Salina menilai banyak investor di luar negeri yang memiliki minat besar terhadap jenis portofolio investasi Indonesia. Hanya saja mereka tidak memiliki akses untuk mencari informasi.

Karena itu, Julius Baer juga menjadi semacam penghubung manajer investasi dengan klien di luar negeri. Jika ada investor yang berminat menginvestasikan duitnya di produk salah satu MI, Julius Baer akan langsung menghubungkan investor dengan MI bersangkutan.
Saat ini, Julius Baer bekerjasama dengan 10 perusahaan manajer investasi, termasuk MMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×