kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Penjualan PTBA stagnan di tahun 2014


Kamis, 15 Januari 2015 / 17:10 WIB
Penjualan PTBA stagnan di tahun 2014
ILUSTRASI. Tips pilih AC yang berkualitas


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Penjualan batubara PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) tampak lesu seperti harga komoditasnya. Sepanjang 2014, PTBA mencatatkan penjualan batubara sekitar 18 juta ton, tak memenuhi target awal 24,7 juta ton per tahun. Dus, angkanya hampir sama dengan penjualan PTBA di 2013 yakni 17,8 juta ton.

“Realisasi penjualan unaudited PTBA kurang lebih 18 juta ton. Walaupun jumlah penjualan sama, tapi PTBA mengalami peningkatan kinerja sedikit dibanding 2013,” sebut Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA kepada KONTAN, Kamis (15/1).

Penjualan stagnan disebabkan oleh pembangunan rel ganda (double track) kereta api dari Tanjung Enim menuju Prabumulih yang molor dari rencana. Tadinya, angkutan kereta api tersebut ditargetkan rampung di 2014. Namun, jalur kereta api tersebut baru bisa selesai di semester pertama tahun ini.

Dengan adanya jalur angkutan kereta api Tanjung Enim-Prabumulih tersebut, Joko yakin pihaknya mampu mencatatkan peningkatan penjualan di 2015. Sehingga, PTBA menargetkan kenaikan volume penjualan menjadi 24 juta ton di tahun ini.

Joko menyadari, harga komoditas masih akan tertekan di 2015. Meski begitu, PTBA berusaha bertahan dengan melakukan beberapa upaya optimasi. Joko menyebut, PTBA akan menyelamatkan perseroan dengan aksi korporasi seperti akuisisi dan pengembangan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×