Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) diproyeksikan memiliki prospek yang menarik pada tahun ini. Meningkatnya permintaan terhadap telepon seluler dan alat elektronik akan jadi katalis utama yang mendongkrak emiten ritel ini.
Pada kuartal I-2021, ERAA tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp 10,84 triliun atau naik 38,95% secara year on year (yoy). Erajaya membukukan laba bersih sebesar Rp 278 miliar atau naik 171% secara yoy.
Penjualan ponsel genggam masih menjadi sumbangsih utama dengan kontribusi sebesar 73%.
Dari sisi gross margin, ERAA mencatatkan sebesar 11,1% pada kuartal I-2021. Level tersebut merupakan all time high di mana level tertinggi sebelumnya berada di 9,1% pada 2018. Operating margin ERAA juga berhasil naik 1% secara kuartalan seiring biaya marketing yang lebih rendah, yakni Rp 435 miliar, dari sebelumnya Rp 566 miliar.
Baca Juga: Dari saham bank hingga poultry, ini deretan top picks Mirae Asset untuk bulan Juni
“Kami memperkirakan gross margin akan tetap berada di kisaran 10% lantaran permintaan terhadap produk premium, seperti Apple, terus naik seiring adanya produk baru iPhone 12. Kami juga melihat pangsa pasar premium jauh lebih resilient dibanding pangsa mid-low selama pandemi Covid-19,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Kevin Suryajaya dalam risetnya pada 10 Juni.
Tercatat, ERAA juga berhasil meningkatkan posisi arus kasnya pada 2020. Hal ini tercermin dari net gearing ERAA yang berada di level 0,0x dari sebelumnya 0,4x pada 2019. Kevin memperkirakan modal kerja ERAA akan meningkat. Dengan demikian, konversi tunai seharusnya akan berada di bawah 30 hari pada tahun ini.
Pada kuartal I-2021, ERAA juga berhasil meningkatkan level inventarisnya dari Rp 3,26 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 5,06 triliun. Kevin menilai, kenaikan tersebut mengindikasikan kepercayaan ERAA terhadap kenaikan permintaan pada telepon seluler dan elektronik pada tahun ini.
“Di saat yang sama, total utang berada di Rp 2,44 triliun atau naik 29,7% secara kuartalan. yang pada akhirnya meningkatkan posisi net gearing kembali ke level 0,4x pada kuartal I-2021. Namun, kami tetap yakin level tersebut akan tetap terjaga kendati ada kenaikan pada total utang,” imbuh Kevin.
Manajemen ERAA membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20% secara year on year pada akhir tahun 2021. Hal ini didasari oleh potensi meningkatnya permintaan terhadap ponsel selular dan alat elektronik lain seiring masih diberlakukannya kebijakan work from home.
Kevin mengatakan, dengan asumsi pertumbuhan pendapatan ERAA pada tahun ini mencapai 20%, gross margin di 10%, dan total utang Rp 2,4 triliun.
Mirae Sekuritas memproyeksikan laba bersih ERAA pada tahun ini bisa mencapai Rp 900 miliar.
Secara valuasi, Kevin memperkirakan, hingga akhir tahun saham ERAA akan diperdagangkan dengan price to earning ratio 10,5 kali.
Selanjutnya: Bermitra dengan Erajaya, Indosat Ooredoo hadirkan konsep shop-in-shop di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News