kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan mobil lambat, ASII siapkan strategi


Selasa, 17 Mei 2016 / 20:53 WIB
Penjualan mobil lambat, ASII siapkan strategi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) masih mengalami perlambatan 4,9% secara tahunan. Namun jika dilihat secara bulanan sejak awal tahun, penjualan kendaraan roda empat perseroan terus mengalami perbaikan.

Hingga akhir April 2016, ASII baru mampu mencatatkan penjualan mobil sebanyak 174.595 unit. Ini turun dari periode yang sama tahun lalu yakni 183.604 unit.

Secara bulanan, penjualan mobil ASII terus mengalami peningkatan. Jika pada Januari perseroan hanya membukukan penjualan 39.627 unit, pada Februari sudah naik menjadi 41.454 unit. Lalu pada Maret tercatat penjualan sebanyak 46.182 unit dan di Afril tercatat sebanyak 47.332 unit.

Tira Adianti, Investor Relation ASII mengatakan penjualan mobil perseroan masih melambat karena secara nasional pasar masih lesu. Penjualan mobil nasional masih selama empat bulan pertama tahun ini masih turun 3,3% yoy.

Meski masih melambat, penjualan mobil perseroan terus membaik karena didukung oleh penjualan toyota yang mencapai 31.000 pada April, naik 3,7% dibanding bulan sebelumnya. "Hal ini juga ditopang oleh penjualan model baru yakni Toyota Fortuner yang masih masih cukup bagus sampai saat ini," jelas Tira pada KONTAN, Selasa (17/5).

Tira bilang, perseroan akan terus menggairahkan pasar dengan model-model baru serta memperkuat band dengan aktivitas yang bisa membantu menggairahkan pasar misalnya dengan memberikan paket pembiayaan yang menarik bagi konsumen. Dengan strategi tersebut perseroan berharap penjualan mobil di bulan-bulan selanjutnya akan semakin membaik.

Selain Toyota Fortuner, ASII juga telah memperkenalkan model baru yakni Toyota Sienta. Namun, model tersebut baru diperkenalkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang berlangsung pada 7-17 April 2016 lalu. Sementara penjualannya baru mulai dibukukan pada Juli mendatang.

Sementara sebelumnya, Joko Pranoto, DIrektur ASII mengatakan penjualan produk baru yang telah diperkanalkan pada IIMS April lalu diharapkan bisa menyumbang 12% terhadap total penjualan perseroan tahun ini.

Penjualan mobil ASII dalam empat bulan pertama masih tetap didominasi merek Toyota dengan berkontribusi sebesar 63,9%. Lalu penjualan Daihatsu tercatata sebanyak 56.854 unit, Isuzu 5.490 unit, Peugeot 14 unit dan UD Trucks 527 unit.

Perbaikan penjualan didukung model baru

Sementara penjualan mobil murah ramah lingkungan (LCGC) ASII mencapai 34.209 unit, naik 20% dari periode yang sama tahun lalu yakni 31.002 unit. Ini berkontribusi 61,9% terhadap penjualan LCGS secara nasional.

Pangsa pasar ASII selama empat bulan pertama tahun ini mencapai 49,6%. Sementara pangsa pasar mobil perseroan khusus di bulan April mencapai 56%, naik dari 49% pada bulan sebelumnya.

Thennesia Debora, analis BNI Sekuritas mengatakan perjualan mobil ASII sudah mengalami perbaikan secara bulanan karena konsumsi masyrakta sudah mulai naik. Namun kenaikannya belum cukup signifikan sehingga secara tahunan penjualan tersebut masih melambat. 

"Selain mulai naiknya daya beli masyaraktnya, perbaikan perjualan juga didikung oleh peluncuran model baru yang dilakukan perseroan," katanya.

Menurut Thennesia, model baru yang diluncurkan perseroan cukup menarik bagi konsumen. Itu yang membuat penjualan merek Toyota terus mengalami peningkatan.

Tahun ini, dia melihat penjualan otomotif nasional masih akan flat karena utamanya adalah terkait daya beli masyarakat. Namun dengan strategi
management ASII, Thennesia memperkirakan penjualan mobil perseroan bisa tumbuh 3%-5%.

Sedangkan secara keseluruhan, prospek ASII dinilai masih berat. Pasalnya, tekanan bisnis perseroan tidak hanya terjadi di sektor otomotif tetapi juga di lini bisnis lainnya seperti alat berat dan keuangan. "Di kuartal I, hanya sektor perkebunanan yang mencatata pertumbuhan. Itu juga lebih karena keuntungan selisih kuras," jelas Thennesia.

Thennesia memperkirakan kinerja ASII tahun ini akan cenderung flat. Namun, untuk saat ini dirinya masih merekomendasikan buy ASII dengan target harga Rp 7.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×