kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan mobil Astra turun 7,4% sampai Juni, simak kata analis


Selasa, 16 Juli 2019 / 21:45 WIB
Penjualan mobil Astra turun 7,4% sampai Juni, simak kata analis


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Astra Internasional Tbk (ASII) mengatakan penjualan di sektor otomotif pada semester satu ini masih lesu. Berdasarkan data yang diterima Kontan.co.id, penjualan ASII Januari hingga Juni 2019 tercatat turun 7,4% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu (yoy).

Data yang bersumber dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menjabarkan penjualan mobil ASII Januari-Juni 2019 sebesar 326.182 unit. Sedangkan periode yang sama tahun lalu mencapai 352.210 unit.

Total penjualan ASII ini sebanyak 155.139 berasal dari merek Toyota, 87.023 unit dari Daihatsu, 11.282 dari Isuzu dan 45 unit Peugeot. Sementara mobil berjenis low cost green car (LCGC) mencatat penjualan 72.693 unit.

Dengan total penjualan tersebut ASII masih menguasai pangsa pasar sebesar 53%. Sementara untuk pasar mobil LCGC, ASII menguasai 72%.

Senasib dengan ASII, penjualan mobil non-Astra untuk periode yang sama juga turun hingga 20,05% menjadi 228.088 unit. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya penjualan non-Astra mampu mencapai 285.290 unit.

Sebelumnya, unit di bawah ASII yakni BMW Astra menyebut target penjualannya pada semester satu ini hanya tercapai 40% dari target hingga akhir tahun. Hal ini dipertegas oleh Head of Investor Relation ASII Tira Ardianti yag melihat pasar otomotif masih lesu.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat penurunan penjualan ASII terjadi karena adanya perubahan perilaku masyarakat. "Saya kira penyebabnya bukan karena daya beli, tetapi karena menurunnya penggunaan kendaraan pribadi sejak banyaknya fasilitas transportasi umum," imbuh dia.

Dia melihat pada semester dua nanti, kinerja penjualan bisa jadi sama alias stagnan. Meskipun tak menutup peluang adanya perbaikan di akhir tahun.

William menambahkan, untuk jangka pendek, secara teknikal harga saham ASII mencoba breakout 7.500. Ini menjadi sinyal penguatan dalam jangka pendek ke 7.750. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×