Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Merck Tbk (MERK) mendapuk untung dari program Jaminan Kesehatan Sosial (JKN). Kinerja MERK khususnya untuk penjualan obat dengan resep dokter (produk ethical) banyak ditopang dari program tersebut.
"Banyak produk ethical kami yang masuk kedalam daftar obat JKN. Ini membuat penjualannya jauh diatas pertumbuhan industri," ujar Evie Yulin, Direktur Merck, (2/4).
Informasi saja, penjualan obat ethical Merck masuk kedalam divisi penjualan Merck Serono. Sepanjang tahun 2014 lalu, penjualan Merck Serono tercatat Rp 395,18 miliar, turun 28% dibanding periode 2013 sebesar Rp 549,68 miliar.
Sejak tahun 2014, ada produk Merck Serono yang tidak lagi masuk kedalam daftar produk ethical sehingga penjualannya dialihkan ke divisi consumer health, salah satunya produk Neurobion. Dengan begitu penjualan Merck Serono justru mengalami kenaikan 15%. "Pertumbuhannya lima kali lipat lebih besar dibanding pertumbuhan industri produk ethical yang sebesar 3%," ujar Evie.
Program JKN memang menjadi pemicu kinerja perseroan dan kondisi ini bakal berlanjut tahun ini. Sebab bakal ada sejumlah obat kanker atau onkologi Merck yang masuk kedalam daftar obat untuk program JKN sehingga diharapkan kinerja perseroan bisa menjadi lebih moncer.
Hal ini tentunya juga diimbangi dengan strategi internal Merck untuk menurunkan level sejumlah produknya yang sebelumnya produk premium menjadi produk dengan harga yang lebih terjangkau.
Jadi, prospek Merck Serono tahun ini diprediksi bakal lebih baik. Pertumbuhan obat ethical tahun ini secara industri diproyeksi tumbuh 9%. "Kami menargetkan, pertumbuhan Merck Serono ada diatas angka tersebut," tambah Evie.
Manajemen menyiapkan anggaran belanja modal tahun ini minimal Rp 28 miliar. Selain untuk penambahan kapasitas, anggaran tersebut juga bakal digunakan untuk biaya riset produk baru. Setidaknya, tahun ini ada 10 produk baru yang formulanya sedang berada didalam research and development.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News