kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan masih 9 hari, ORI019 sudah tembus target awal Rp 10 triliun


Selasa, 09 Februari 2021 / 12:37 WIB
Penjualan masih 9 hari, ORI019 sudah tembus target awal Rp 10 triliun
ILUSTRASI. Masa penawaran ORI019 dengan imbal hasil 5,57% berlangsung hingga 18 Februari 2020.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI019 masih berlanjut hingga sembilan hari ke depan. Sejak penawaran 25 Januari 2021, penjualan ORI019 telah mencapai Rp 10,23 triliun, berdasarkan data Investree pada Selasa (9/2) pagi.

Jumlah penjualan tersebut sudah lebih dari target awal pemerintah sebesar Rp 10 triliun. Target awal tersebut sama dengan target awal penjualan ORI018. Adapun, saat penjualan ORI018, pemerintah berhasil membukukan jumlah penawaran di atas target, yakni mencapai Rp 12,97 triliun.

Pemerintah menggelar penawaran ORI019 mulai Senin (25/1) hingga 18 Februari 2021. ORI019 menawarkan imbal hasil 5,57% per tahun. Imbal hasil kali ini lebih mini bila dibandingkan dengan seri sebelumnya. ORI018 mendapatkan imbal hasil 5,75%.

Direktur SUN DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, penjualan ORI019  merupakan upaya pemerintah untuk tetap menghadirkan alternatif investasi yang aman dan menarik bagi masyarakat di tengah kondisi pandemi ini. ORI019 sekaligus menjadi salah satu instrumen yang pemerintah terbitkan untuk memperoleh pembiayaan APBN.

Baca Juga: Ada ketentuan baru, laporan transaksi investasi bisa diakses di sistem KSEI

Infografik_ORI019_Jan_2021

"Kami optimistis minat investor pada ORI019 masih cukup tinggi. Kondisi pandemi yang belum juga usai membuat mobilitas masyarakat masih sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan spending atau belanja masyarakat masih berfokus pada hal-hal yang pokok saja sehingga terdapat kelebihan dana yang dapat dialokasikan ke investasi," kata dia kepada Kontan.co.id.

Deni menambahkan, kupon 5,57% sebenarnya masih sangat menarik dengan mempertimbangkan imbal hasil SUN yang saat ini beredar di pasar sekunder, imbal hasil instrumen investasi lain, serta indikator makro seperti tingkat inflasi dan suku bunga acuan BI 7DRR yang relatif masih rendah.

Baca Juga: IHSG menguat 0,25% ke 6.224 pada akhir sesi I Selasa (9/2), hanya dua sektor menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×