Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) tumbuh moncer hingga Juni 2022. Dalam laporan operasional, sepanjang enam bulan pertama 2022, UNTR mencatatkan penjualan alat berat sebanyak 2.873 unit. Angka tersebut naik 111,09% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 1.361 unit.
Asal tahu, tahun ini UNTR menargetkan menjual 4.800 unit alat berat. Dengan demikian, UNTR telah merealisasikan 59,8% dari target yang dipasang sepanjang semester pertama 2022
Analis BRI Danareksa Sekuritas Ignatius Teguh Prayoga memperkirakan penjualan Komatsu kemungkinan akan sedikit melandai di periode paruh kedua 2022, dibandingkan dengan paruh pertama 2022. Dus, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan target perkiraan penjualan Komatsu di angka 4.800 unit.
Selain alat berat, UNTR juga telah melaporkan operasional sejumlah lini bisnisnya. Di segmen kontraktor pertambangan, UNTR melalui anak usahanya yakni Pamapersada Nusantara (Pama), UNTR melaporkan produksi lapisan penutup atau overburden removal (OB) sebanyak 436,5 juta bank cubic meter (bcm). Angka ini naik 6,65% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 409,6 juta bcm.
Baca Juga: Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Naik di Semester I-2022, Ini Pendorongnya
Namun, realisasi produksi batubara UNTR turun 14,85% dari 58 juta ton menjadi 50,4 juta ton pada Januari-Juni 2022.
Di segmen perdagangan batubara, UNTR melalui entitas usahanya yakni PT Tuah Turangga Agung (TTA) melaporkan menjual 5,80 juta ton batubara sepanjang Januari-Juni 2022. Jumlah ini terkoreksi 7,56% jika dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 6,28 juta ton.
Penurunan juga terjadi pada segmen tambang emas lewat anak usahanya yakni Agincourt Resources. UNTR membukukan penjualan 143,776 Gold Equivalent Ounces (GEOs) emas sepanjang Januari-Juni 2022, menurun 18,17% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu. Sementara Penjualan emas UNTR cenderung stagnan di bulan Juli 2022, yakni di angka 23.000 GEOs.
Secara keseluruhan, Prayoga menilai kinerja operasional UNTR sepanjang enam bulan pertama 2022 masih sejalan dengan perkiraan BRI Danareksa Sekuritas.
“Ke depan, kami melihat jasa pertambangan dan bisnis pertambangan akan beroperasi dengan tingkat yang stabil,” terang Prayoga, Selasa (26/7).
Baca Juga: Dinilai Prospektif, Ini Rekomendasi Saham Emiten Kawasan Industri Jagoan Analis
Tahun ini, UNTR diperkirakan bakal mengempit pendapatan hingga Rp 101,12 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp 13,73 triliun.
Saham UNTR pun masih menarik, didukung dengan rencana pembelian kembali atau buyback saham dan inisiatif ESG. Dengan demikian, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp 34.000.
Selasa (26/7), saham anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini naik tipis 0,08% ke level Rp 30.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News