kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) masih tinggi, ini rekomendasi analis


Kamis, 26 Agustus 2021 / 15:05 WIB
Penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) masih tinggi, ini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) masih tinggi, ini rekomendasi analis.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Di sisi lain, INTP dihadapkan dengan kenaikan harga batubara yang menjadi komponen bahan bakar utama. Mimi mengatakan, harga batubara global yang terus meningkat membawa kekhawatiran pada margin profitabilitas INTP.

Meskipun INTP dinilai bisa memitigasi kenaikan harga batubara dengan melakukan efisiensi biaya, tetap saja  margin kotor INTP di tahun ini diproyeksi akan lebih rendah dari tahun lalu. Sebab, harga rata-rata batubara pada tahun lalu relatif lebih rendah, terutama pada kuartal ketiga. Alhasil, Mirae Asset merevisi turun perkiraan margin profitabilitas INTP tahun ini.

Mirae Asset memperkirakan margin kotor INTP tahun ini hanya mencapai 34,6% dari sebelumnya mencapai 36,1% di akhir 2020.

Mimi meyakini, kinerja INTP di semester II-2021 akan jauh lebih baik daripada kinerja di semester I-2021.  Sebab, semester kedua  biasanya akan menjadi musim yang lebih menguntungkan bagi permintaan semen. Hanya saja, secara year-on-year, Mimi memperkirakan bahwa laba bersih  INTP di semester ini akan lebih rendah dari tahun lalu, karena adanya potensi margin yang lebih rendah.

Baca Juga: IHSG melemah ke 6.197 di akhir sesi pertama, asing lepas BUKA, BMRI dan BBRI

Alhasil, Mimi memangkas estimasi laba bersih INTP untuk tahun ini dan tahun depan, masing-masing sebesar 3,2% dan 1,6%. Dengan demikian, konstituen Indeks Kompas100 ini diproyeksikan meraup laba bersih masing-masing sekitar Rp 1,7 triliun (-3,1% YoY) untuk tahun ini dan Rp 2,0 triliun (14,7% YoY) di tahun 2022.

Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy saham INTP dengan target harga Rp12.600. Mimi menilai valuasi INTP saat ini masih menarik, karena saat ini diperdagangkan di bawah rata-rata P/E forward 5 tahunnya.

Hanya saja, risiko dari rekomendasi ini adalah pertumbuhan permintaan yang lebih lambat dari perkiraan, kenaikan harga bahan bakar yang lebih tinggi, dan/atau kelebihan pasokan (oversupply) yang lebih buruk dari perkiraan.

Selanjutnya: Harga emas hitam naik, emiten pengguna batubara catat kenaikan beban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×