Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pulp and paper, PT Fajar Surya Wisesa Tbk mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan hingga kuartal III 2020. Emiten dengan kode FASW itu membukukan penurunan dari sisi top line maupun bottom line.
Mengutip keterbukaan informasi yang belum diaudit, FASW mengantongi penjualan bersih hingga Rp 5,76 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2020. Jumlah tersebut menurun 9,58% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 6,37 triliun.
Emiten yang memiliki segmen usaha kertas kemasan itu sebenarnya mencatatkan peningkatan penjualan di beberapa wilayah. Misalnya, penjualan di Asia selain Indonesia yang terkerek 91,9% year on year (yoy) menjadi Rp 1,88 triliun dari sebelumnya Rp 979,73 miliar. Penjualan di wilayah Timur tengah juga terkerek menjadi Rp 13,8 miliar dari sebelumnya Rp 329,41 miliar.
Akan tetapi, kenaikan itu belum mampu mengimbangi tekanan penjualan yang terjadi di beberapa wilayah lain, seperti yang terjadi di Indonesia dan Afrika Timur. Hingga kuartal III penjualan di pasar Indonesia tercatat Rp 3,87 triliun. Kendati masih menjadi penopang penjualan, jumlah tersebut turun drastis 28,07% yoy dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,38 triliun.
Penurunan penjualan juga dirasakan di pasar Afrika Timur hingga 58,6% yoy menjadi Rp 3,9 miliar. Adapun tahun ini FASW tidak melakukan penjualan di wilayah lain-lain, padahal pada tahun lalu kontribusinya mencapai Rp 463,14 juta.
Penurunan penjualan FASW akhirnya menekan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 228,68 miliar. Jumlah tersebut turun signifikan 71,64% yoy dari tahun lalu yang mencapai Rp 806,28 miliar.
Selain karena pendapatannya yang menipis, bottom line FASW juga diperberat beban-beban yang tidak bisa ditekan. Salah satunya, beban pokok penjualan yang meningkat 0,84% yoy menjadi Rp 4,83 triliun. Ada juga beban penjualan yang meningkat 12,58% yoy menjadi Rp 197,42 miliar.
Akan tetapi, kerugian kurs mata uang asing-bersih masih menjadi penekan paling signifikan. Tercatat, akun ini memberatkan FASW hingga Rp 265,61 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Padahal, di periode yang sama tahun lalu masih berkontribusi positif hingga Rp 77,91 miliar.
Sekadar informasi, jumlah aset FASW hingga kuartal III 2020 meningkat 4,56% menjadi Rp 11,24 triliun dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 10,75 triliun. Untuk liabilitasnya dibukukan meningkat 11,88% menjadi Rp 6,78 triliun dan ekuitasnya menurun 4,9% menjadi Rp 4,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News