Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ritel gawai, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan penurunan penjualan sepanjang enam bulan pertama tahun 2020.
Di periode tersebut, ERAA membukukan penjualan bersih Rp 14,46 triliun, turun 6,29% dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 15,43 triliun.
Dalam laporan keuangan ERAA yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) terlihat, penurunan itu disebabkan penjualan segmen telepon selular dan tablet yang terkikis 10,33% menjadi Rp 10,76 triliun dari sebelumnya Rp 12 triliun. Asal tahu saja, segmen ini berkontribusi paling besar terhadap penjualan ERAA.
Sementara itu, penjualan segmen lainnya justru mengalami peningkatan. Penjualan segmen voucer misalnya, di semester I 2020 mampu meningkat 8,6% yoy menjadi Rp 2,14 triliun.
Baca Juga: Ini daftar lengkap saham penghuni indeks Pefindo25 periode Agustus 2020-Januari 2021
Kenaikan penjualan juga dialami segmen komputer dan peralatan elektronik lainnya yang bertumbuh menjadi Rp 575,2 miliar. Periode yang sama tahun lalu penjualan segmen ini tercatat Rp 551,22 miliar.
Penjualan segmen aksesoris dan lain-lain juga meningkat menjadi Rp 987,9 miliar dari sebelumnya Rp 910,7 miliar.
Sementara dilihat dari pemasoknya, PT Samsung Electronics Indonesia masih berkontribusi paling besar terhadap penjualan, hingga 24,29%. Kontribusi itu lebih mini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 24,33%.
Sementara kontribusi dari Apple South Asia Pte. Ltd., Singapore justru meningkat terhadap total penjualan menjadi 16.86%, padahal tahun sebelumnya kontribusinya hanya 5,45%. Kondisi serupa juga dialami oleh PT Xiaomi Technologi Indonesia yang berkontribusi 12,25% terhadap pendapatan dari sebelumnya 8,85%.
Walau penjualan ERAA terkikis, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih mampu bertumbuh menjadi Rp 113,42 miliar atau naik 3,88% dari sebelumnya Rp 109,18 miliar.
Sekadar informasi, total aset yang dimiliki ERAA dibukukan menipis menjadi Rp 9,06 triliun dari akhir tahun 2019 yang mencapai Rp 9,75 triliun.
Sementara itu, total liabilitas ERAA juga tercatat menurun 18,03% dibanding tahun 2019, menjadi Rp 3,91 triliun. Di sisi lain, total ekuitas ERAA meningkat menjadi Rp 5,16 triliun dari sebelumnya Rp 4,98 triliun.
Baca Juga: Pusat perbelanjaan dibuka, penjualan Erajaya Swasembada (ERAA) mulai meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News