kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Penjualan Erajaya (ERAA) Moncer per Kuartal III-2025, Ini Pendorongnya


Jumat, 07 November 2025 / 17:17 WIB
Penjualan Erajaya (ERAA) Moncer per Kuartal III-2025, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Gerai Erafone milik PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) di ajang Jakarta Fair 2025. Erajaya Swasembada (ERAA) mencatatkan kinerja penjualan yang solid sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan kinerja penjualan yang solid sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025 di tengah laba bersih yang sedikit melambat.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, penjualan bersih ERAA meningkat 7,72% year on year (yoy) menjadi Rp 52,36 triliun hingga akhir September 2025, dari Rp 48,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Secara rinci, penjualan ERAA utamanya ditopang oleh segmen telepon selular dan tablet senilai Rp 40,87 triliun, meningkat dari Rp 39,42 miliar. Segmen komputer dan peralatan elektronik lainnya tercatat Rp 2,14 triliun, naik dari Rp 1,94 triliun, segmen produk operator menurun menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp 1,24 triliun dan segmen aksesoris dan lainnya melonjak jadi Rp 8,16 triliun dari sebelumnya Rp 5,98 triliun.

Baca Juga: Kinerja Saham Big Banks Jumat (7/11): BBCA dan BBNI Menguat

Namun, peningkatan penjualan belum sepenuhnya diikuti kenaikan laba. Tercatat, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tercatat turun tipis 0,7% yoy menjadi Rp 785,57 miliar, dibandingkan Rp 791,16 miliar pada periode Januari–September 2024.

Dari sisi operasional, laba bruto ERAA naik menjadi Rp 5,84 triliun, dari Rp 5,43 triliun pada tahun sebelumnya, seiring pertumbuhan penjualan. Akan tetapi, beban penjualan dan distribusi meningkat menjadi Rp 2,64 triliun, dari Rp 2,19 triliun setahun sebelumnya, serta beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 2,05 triliun, dari Rp 1,95 triliun.

Head of Legal Counsel & Corporate Affairs Erajaya Group Amelia Allen mengatakan pertumbuhan penjualan utamanya didorong oleh segmen aksesoris dan lain-lain yang mengalami peningkatan 36,44%. 

Selain itu, kenaikan penjualan ini juga didorong oleh sejumlah faktor lain yaitu perluasan jaringan ritel yang terus berjalan, peningkatan permintaan perangkat digital dan ekosistem pendukungnya serta strategi omnichannel yang semakin matang.

Tak hanya itu, diversifikasi portofolio bisnis juga memberikan kontribusi penting. Segmen lifestyle dan food & nourishment menunjukkan perkembangan yang baik dan menjadi pelengkap pertumbuhan bisnis inti ritel perangkat teknologi. 

"Jadi pertumbuhan ERAA bukan hanya bersumber dari volume penjualan smartphone, tetapi juga dari penguatan ekosistem produk dan layanan yang kami hadirkan kepada konsumen," kata Amelia kepada Kontan, Jumat (7/11).

Hingga akhir tahun 2025, ERAA tetap optimis untuk mencapai kinerja positif. Ini didorong oleh kinerja di kuartal IV-2025 yang secara historis merupakan periode puncak belanja konsumen. 

"Kami sudah menyiapkan strategi penjualan dan kampanye pemasaran untuk menangkap momentum tersebut," tambah Amelia.

Di samping itu, kesiapan stok, kemitraan strategis dengan berbagai prinsipal global, integrasi ritel offline dan online, serta program loyalitas pelanggan menjadi faktor yang memperkuat prospek kinerja perusahaan. 

Pada tahun 2026, lanjut Amelia, ERAA akan melanjutkan strategi pertumbuhan yang seimbang. Amelia menyampaikan bahwa ERAA akan terus memperkuat bisnis ritel digital sebagai fondasi utama, sekaligus mempercepat pertumbuhan pada segmen lifestyle, otomotif, serta food & nourishment.

Ekspansi jaringan toko secara selektif akan tetap dilakukan, khususnya di kota-kota dengan potensi pertumbuhan yang tinggi. 

"Kami juga akan memperdalam pemanfaatan data dan teknologi guna meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan portofolio bisnis yang semakin terdiversifikasi, kami memandang prospek ERAA ke depan tetap positif," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas, Abida Massi Armand memproyeksikan ERAA akan memasuki fase pemulihan profitabilitas seiring berbaliknya efek negatif operational leverage menjadi positive operational leverage pada tahun 2026 mendatang.

Dengan jaringan toko baru yang mulai beroperasi penuh, pertumbuhan penjualan diperkirakan melampaui laju pertumbuhan biaya operasional. Secara agregat, penjualan diperkirakan tumbuh 7%–8% per tahun, sementara laba bersih naik 8–10% dengan margin kotor meningkat perlahan ke kisaran 11%–12%.

"Pendorong utama pertumbuhan 2026 mencakup maturitas investasi di segmen lifestyle, F&B dan IoT serta peningkatan efisiensi operasional," terang Abida kepada Kontan, Jumat (7/11).

Namun, risiko eksternal tetap perlu dicermati, terutama pelemahan rupiah dan tekanan daya beli akibat inflasi atau suku bunga tinggi. ERAA mengandalkan strategi kemitraan B2B dan pembiayaan konsumen untuk menjaga volume penjualan di tengah kondisi makro tersebut.

Berdasarkan prospek pertumbuhan dan efisiensi operasional di 2026, Abida merekomendasikan buy saham ERAA dengan target harga 12 bulan sebesar Rp 600. 

Valuasi tersebut menggunakan pendekatan forward P/E 10,4x terhadap estimasi EPS 2026 sebesar Rp 77,5, mencerminkan premium moderat atas keberhasilan diversifikasi bisnis dan potensi peningkatan leverage operasional. Dengan PBV hanya 0,78x per Q3 2025, valuasi ERAA tergolong undervalued dibanding potensi kinerja 2026. 

Baca Juga: Nilai Transaksi Aset Kripto Sentuh Rp 409,56 Triliun hingga Oktober 2025

Selanjutnya: Bukan SLIK, Bos OJK Sebut Alasan Ini yang Bikin Calon Nasabah Susah Dapat KPR Subsidi

Menarik Dibaca: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×