kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penjualan BUMI di Semester I Naik 21%


Senin, 12 Juli 2010 / 07:42 WIB
Penjualan BUMI di Semester I Naik 21%


Reporter: Sofyan Nur Hidayat |

JAKARTA. Volume penjualan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus meningkat. Di paruh pertama tahun ini, BUMI menjual 31 juta ton batubara, naik 21% dibandingkan penjualan di periode sama tahun 2009, yaitu 25,6 juta ton.

Senior Vice President Investors Relation, Dileep Srivastava, menjelaskan, kenaikan volume penjualan itu juga diikuti dengan peningkatan harga rata-rata batubara BUMI. "Harga rata-rata di kuartal kedua US$ 71,6 per ton, naik dari harga di kuartal satu yang US$ 62,7 per ton," ujar Dileep, Sabtu (10/7).

Curah hujan yang tinggi di awal tahun ternyata tidak mengganggu tingkat produksi batubara BUMI. Dileep menuturkan, produksi BUMI di semester pertama tahun 2010 mencapai 30,2 juta ton, atau meningkat 13% dibandingkan penjualan di paruh pertama 2009, yaitu 26,8 juta ton.

BUMI berniat menggenjot produksi batubara di tambang milik dua anak perusahaannya, yaitu Arutmin dan Kaltim Prima Coal. BUMI menargetkan produksi total selama satu tahun bisa mencapai 67 juta ton. "Adapun target penjualan 64 juta ton, dengan harga minimum US$ 67 per ton," ujar Dileep.

Di buku BUMI, hasil produksi yang belum terjual biasa disebut cadangan. Dileep memprediksi, cadangan batubara yang dimiliki BUMI selama semester kedua berkisar 4,5 juta ton.

Pendapatan naik

Kenaikan penjualan dan harga rata-rata batubara di kuartal kedua tentu mendongkrak pendapatan BUMI untuk semester I-2010. Dari hitung-hitungan di atas kertas, pendapatan BUMI selama semester I tahun ini bisa mencapai US$ 2,1 miliar. Angka itu lebih tinggi 37,25% dibandingkan pendapatan di periode sama tahun lalu, yaitu US$ 1,53 miliar.

Perincian hitungan pendapatan di semester I berasal dari realisasi pendapatan di kuartal I sebesar US$ 1,02 miliar plus proyeksi pendapatan di kuartal kedua senilai US$ 1,08 miliar. Proyeksi pendapatan selama April-Juni itu dihitung dengan menggunakan harga rata-rata yang diungkapkan Dileep, yaitu US$ 71,6 per ton.

Dileep memang belum membuka angka pasti pendapatan dan laba bersih BUMI untuk semester I dengan alasan laporan keuangan BUMI masih dalam proses audit. BUMI baru akan mempublikasikan laporan semester I pada akhir Agustus.

Analis pasar modal, Stefanus P Susanto melihat, tak tertutup kemungkinan, laba bersih BUMI naik mengikuti peningkatan penjualan dan harga rata-rata. "Tapi perlu juga melihat berapa biaya produksi dan biaya yang lain," ujar Stefanus.

Jika berhasil mencapai target produksi dan target penjualan tahun ini, BUMI layak mendapatkan apresiasi. "Di semester kedua, curah hujan bisa menghambat produksi," ujar Stefanus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×