Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) mencatatkan penurunan produksi dan penjualan batubara sepanjang 2021. Di mana, KKGI mencatatkan volume produksi sebesar 2,44 juta ton di tahun lalu.
Angka tersebut turun 13,78% dari realisasi produksi pada tahun 2020 yang mencapai 2,86 juta ton.
Di sisi lain, KKGI juga mencatatkan volume penjualan sebesar 2,49 juta ton. Lagi-lagi, ini turun 12,01% dari volume penjualan pada 2020 sebesar 2,83 juta ton.
Lebih lanjut, tiga negara yang menjadi sumber penjualan terbesar dari batubara KKGI adalah India, Indonesia, dan Korea Selatan.
Baca Juga: Resources Alam (KKGI) targetkan produksi batubara mencapai 4 juta ton pada 2022
Meski produksi dan penjualan menurun, KKGI berasil memoles kinerja keuangan sepanjang 2021. Mengingat, pendapatan bersih KKGI di tahun 2021 mencapai US$ 132,15 juta. Jumlah tersebut melesat 83% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$ 72,22 juta.
Peningkatan pendapatan yang signifikan ini terutama disebabkan oleh lonjakan harga batubara yang menjadi US$ 54,81 per metrik ton. Pada tahun 2020, harga batubara masih berada di level US$ 29,23.
Tingginya harga batubara sebagian besar didorong oleh pemulihan pertumbuhan perekonomian dimana telah mendorong permintaan energi yang lebih pesat.
“Di dalam negeri, musim hujan yang berkepanjangan dan terbatasnya ketersediaan alat berat telah juga berkontribusi pada ketatnya pasokan batubara,” tulis manajemen KKGI dalam keterangan resmi, Sabtu (23/4).
Seiring dengan peningkatan pendapatan, laba kotor KKGI pada 2021 melonjak menjadi US$ 41,06 juta dari sebelumnya US$ 7,34 juta. Laba dari operasi yang dibukukan pada tahun 2021 adalah US$ 33,70 juta, dibandingkan dengan kerugian US$ 930.000 pada tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, manajemen KKGI menilai 2021 adalah tahun yang sangat menguntungkan. perusahaan berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar US$ 23,0 juta. Raihan ini membaik dari kerugian yang dibukukan tahun 2202 sebesar US$ 8,67 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News