kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Melesat pada Semester I, Ini Pendorongnya


Kamis, 28 Juli 2022 / 09:45 WIB
Penjualan Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Melesat pada Semester I, Ini Pendorongnya


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang usaha lelang dan perdagangan eceran mobil bekas, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mencatatkan kenaikan penjualan 73% YoY menjadi Rp 159,5 miliar pada semester I-2022.

Seiring dengan ekspansi yang agresif, volume unit penjualan diler mobil bekas juga meningkat secara signifikan sebesar 63% QoQ, dari 217 unit pada Kuartal I 2022 menjadi 353 unit pada Kuartal II 2022.

Peningkatan penjualan tersebut berhasil diraih seiring dengan ekspansi usaha baru perseroan, yaitu dengan membuka delapan titik baru untuk layanan diler mobil bekas O2O (online-to-offline) dengan merek Caroline pada kuartal kedua tahun ini. 

“Dari peningkatan penjualan mobil bekas yang signifikan tersebut, kita dapat melihat bahwa ekspansi yang dilakukan Perseroan telah membuahkan hasil. Oleh karena itu kita optimis, Perseroan akan terus membukukan kinerja yang semakin baik di masa mendatang,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra dalam keterangan resminya, Rabu (27/7).

Baca Juga: Surya Esa Perkasa (ESSA) Meraih Laba Bersih US$ 66,90 Juta di Semester I-2022

Sementara, untuk bisnis lelang kendaraan bekas, penjualan selama semester I 2022 masih mengalami penurunan sekitar 27% YoY. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yang berdampak terhadap sektor pembiayaan (financing), yang merupakan salah satu sumber utama pasokan kendaraan bekas. 

"Sektor pembiayaan sangat terpukul oleh pandemi pada tahun 2020-21 sehingga terpaksa mengurangi pencairan pinjaman pembelian kendaraan mereka kepada konsumen secara signifikan. Akibatnya, jumlah kendaraan tarikan (sitaan) berkurang selama beberapa tahun kemudian,” ungkap Jany. 

Di samping itu, perseroan juga membukukan beban operasi penjualan meningkat 18% YoY, dari Rp 58,4 miliar pada periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp 69,2 miliar. Akibatnya, ASLC mencatatkan rugi bersih Rp 2,0 miliar dibandingkan laba bersih Rp 16,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Walaupun demikian, perseroan tetap fokus untuk memastikan bahwa semua bisnis yang telah dan akan dijajaki mempunyai trading margin yang positif dan model bisnis yang berkelanjutan, serta berharap akan adanya pemulihan yang cepat untuk bisnis lelang di kuartal III-1022. 

“Perseroan berharap dapat mencatatkan keuntungan bersih setelah beralih dari fase ekspansi pesat,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×