Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) melaporkan volume penjualan 416 unit alat berat Komatsu sepanjang dua bulan pertama 2021. Raihan ini menurun 10,9% dari realisasi penjualan dua bulan pertama 2020 yang mencapai 467 unit.
Sementara pada Februari 2021, jumlah penjualan alat berat Komatsu 201 unit, yang juga masih menurun 6,5% secara bulanan dari penjualan Januari 2021 yakni sebesar 215 unit.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menilai, realisasi penjualan alat berat UNTR masih cukup solid. Dia menyebut, ada potensi kenaikan pada target penjualan Komatsu yang lebih tinggi tahun ini.
Hal ini mengingat penjualan Komatsu sepanjang dua bulan pertama 2021 mencerminkan 23% dari target yang dipasang BRI Danareksa Sekuritas yakni sebanyak 1.800 unit, dan mencerminkan 24% dari panduan awal UNTR sebanyak 1.700 unit. Stefanus menyebut, manajemen UNTR berencana untuk merevisi lebih lanjut panduan volume penjualan Komatsu untuk tahun 2021, yang ditargetkan tumbuh 25%- 30% secara year-on-year (yoy) dari panduan sebelumnya yang diperkirakan hanya tumbuh 10% yoy saat ini.
Baca Juga: Penjualan batubara dan emas naik, simak rekomendasi saham United Tractors (UNTR)
Dari segmen bisnis kontraktor pertambangan, kontrak penambangan antara anak perusahaan UNTR, yakni PT Pamapersada dan Adaro Indonesia (AI), anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan berakhir pada akhir Juli 2021. Kontrak pertambangan dengan Adaro Indonesia adalah sekitar 8% dari total produksi tahunan Pamapersada.
Stefanus menyebut, manajemen UNTR tetap optimis dapat mencapai pertumbuhan produksi batubara yang stagnan (stabil dari tahun lalu). Hal ini karena UNTR telah memperhitungkan dampak dari tidak adanya perpanjangan kontrak pertambangan dengan Adaro.
Baca Juga: Penjualan batubara dan emas United Tractors (UNTR) meningkat pada Februari 2021
Stefanus mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp 31.000. BRIDanareksa memperkirakan harga batubara yang solid akan berdampak positif pada pendapatan UNTR tahun ini mengingat potensi penjualan Komatsu yang lebih baik dan pemberian diskon yang lebih rendah untuk segmen kontrak penambangan.
“Selain itu, volume penjualan emas yang lebih tinggi dan porsi lindung nilai (hedging) yang lebih rendah diharapkan dapat menopang pendapatan dari divisi emas,” tulis Stefanus dalam riset, Jumat (26/3).
Tahun ini, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan UNTR membukukan pendapatan Rp 71,12 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 9,22 triliun. Sementara tahun depan, pendapatan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini diperkirakan naik menjadi Rp 75,17 triliun dengan laba bersih Rp 10,08 triliun.
Baca Juga: Emiten alat berat optimistis kinerja penjualan akan membaik tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News