Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Skema rinci restrukturisasi PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) mulai digulirkan. Induk usaha BRAU sudah merilis sejumlah poin terkait tata ulang surat utang (notes).
Arief Wiedhartono, Direktur BRAU mengatakan, sang induk, Asia Resource Minerals Plc (ARMS) membuat pengumuman terkait proses rekapitalisasi dan perkembangan terkini penawaran terbuka (open offer).
Dalam proses pembenahan modal alias rekapitalisasi, ada tiga aksi yang akan dilakukan. Pertama, meningkatkan nilai ekuitas melalui penerbitan saham baru melalui penawaran terbuka senilai £ 67,8 juta. Nilai itu setara dengan US$ 100 juta.
NR Holdings, entitas milik Nathaniel Rothschild, menjadi penjamin emisi dari aksi korporasi ini. Pemegang saham yang sesuai kualifikasi memiliki kesempatan untuk mengambil haknya dalam penawaran terbuka tersebut.
Setiap pemegang satu saham biasa ARMS berhak mengeksekusi 1,12 saham baru dalam penawaran terbuka. Harga per saham dibanderol 25 pence atau £ 0,25. Harga ini 79% lebih tinggi dibanding penutupan perdagangan pada 6 Februari 2015, penutupan terakhir sebelum ARMS mengumumkan telah menjalin kesepakatan dengan NR Holdings.
Pengumuman dilakukan pada 9 Februari 2015. Ketika itu, harga saham ARMS ditutup di level 14 pence per saham. Harga saham baru ARMS itu juga 196% lebih tinggi dari harga penutupan 27 Maret 2015 yang sebesar 12,1 pence per saham.
Jika berjalan lancar, maka sekitar £ 63 juta dana hasil penerbitan saham baru itu akan digunakan untuk aksi tukar notes 2015 dan 2017 dengan yang baru.
Kedua, membayar pokok notes 2015 dan notes 2017 dengan total nilai US$ 118,75 juta. Sumber pendanaan diperoleh dari pinjaman ARMS dan kas BRAU.
Pada keterangan sebelumnya, manajemen BRAU bilang, sebesar US$ 62,47 juta untuk membayar notes 2015. Sedangkan, pembayaran utang notes 2017 sekitar US$ 56,28 juta.
Ke tiga, BRAU akan menukar notes 2015 dan notes 2017 dengan notes baru. BRAU akan menerbitkan notes ini di Singapura. Sehingga, segala peraturan akan mengacu pada regulasi yang berlaku di negeri singa tersebut.
Rencananya, notes yang jatuh tempo pada 2015 dan 2017 itu akan ditukar dengan notes yang masing-masing akan jatuh tempo pada 2019 dan 2020.
"Kami menargetkan rekapitalisasi bisa selesai akhir Juni 2015," ujar manajemen ARMS dalam keterangan tertulisnya akhir pekan lalu.
Aksi korporasi tersebut akan dilakukan secara terpisah namun saling berkaitan. ARMS berencana menggelar rapat umum pemegang saham pada 22 April 2015 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News