Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street melemah di awal perdagangan Senin (21/11) di tengah kenaikan kasus Covid-19 di China. Peningkatan kasus Covid-19 di China meningkatkan kembali kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan.
Senin (21/11) pukul 21.45 WIB, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,03% ke 33.732. Nasdaq Composite melemah 0,51% ke 11.088. Sedangkan S&P 500 turun 0,27% ke 3.954.
Beijing memperingatkan sedang menghadapi ujian pandemi yang paling parah. Ibu kota China ini menutup bisnis dan sekolah di distrik-distrik yang terkena dampak parah dan memperketat aturan untuk memasuki kota ketika infeksi meningkat lebih tinggi di ibu kota dan secara nasional.
"Anda benar-benar khawatir tentang hambatan ekonomi China pada aktivitas ekonomi AS," kata Hugh Johnson, kepala ekonom Hugh Johnson Economics di Albany, New York kepada Reuters.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Selasa (22/11)
Harga saham operator kasino AS dengan bisnis di China termasuk Wynn Resorts Ltd, Las Vegas Sands Corp, MGM Resorts International dan Melco Resorts & Entertainment Ltd tergelincir antara 3,3% dan 5,8% dalam perdagangan premarket. Harga saham perjalanan termasuk American Airlines Group Inc dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd masing-masing turun 0,7% dan 1,2%.
Saham China yang terdaftar di AS termasuk Alibaba Group Holding Ltd, Pinduoduo Inc, JD.com Inc dan Bilibili Inc turun antara 2,4% dan 5,2%, dengan gelombang terbaru kasus COVID-19 menguji tekad China untuk tetap berpegang pada penyesuaian yang telah dibuatnya. kebijakan nol-COVID.
Sedangkan harga saham Disney melonjak karena investor menyambut kejutan kembalinya Bob Iger sebagai kepala eksekutif. Kenaikan harga saham Walt Disney Co sebesar 9,7% di membatasi penurunan pada Dow Jones Industrial Average setelah kembalinya Iger sebagai kepala eksekutif raksasa hiburan itu.
Baca Juga: Saham Blue Chip Memerah, Cek Rekomendasi yang Layak Koleksi Menjelang Akhir 2022
Fokus pasar saham AS juga pada rilis risalah dari pertemuan November Federal Reserve AS pada hari Rabu setelah beberapa pejabat mengulangi janji bank sentral untuk melanjutkan pengetatan kebijakan moneter sampai inflasi terkendali.
Kepala Fed Boston Susan Collins mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral mungkin perlu memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi karena berusaha untuk mengendalikan inflasi.
"Pertanyaannya adalah 50 basis poin atau 75 basis poin," kata Johnson.
Sementara para pedagang secara luas bertaruh pada kenaikan 50 basis poin pada pertemuan Desember, beberapa melihat peluang 24,2% untuk kenaikan 75 basis poin, menurut FedWatch CME Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News