kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha industri pengolahan optimistis kinerja manufaktur terus membaik


Senin, 01 November 2021 / 18:41 WIB
Pengusaha industri pengolahan optimistis kinerja manufaktur terus membaik
ILUSTRASI. Pameran Manufaktur: Suasana Pameran Manufacturing Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (4/12). Pengusaha optimistis industri pengolahan tetap berdaya.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kuartal IV 2021 dibuka dengan kabar baik kinerja manufaktur yang meningkat. IHS Markit mencatat, ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 yang sebesar 57,2 atau naik dari posisi 52,2 pada September 2021. 

Tak hanya meningkat, bahkan tingkat pertumbuhan pada bulan laporan merupakan yang tercepat sejak survei dimulai pada April 2021. 

Pengusaha industri pengolahan pun optimistis kinerja manufaktur akan terus menunjukkan perbaikan. Apalagi, di tengah kondisi perekonomian dan kesehatan yang sudah mulai membaik. 

Sekretaris Jendral Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan, ini didukung dari permintaan masyarakat terhadap produk industri pengolahan yang sudah meningkat. 

Baca Juga: IHS Markit: Pelonggaran PPKM dorong perbaikan kinerja manufaktur

“Ternyata kebutuhan itu tetap ada, jadi meskipun permintaan belum pulih pra Covid-19, tetapi masih ada peningkatan permintaan. Plus, kami juga bisa menangkap peluang ekspor ke pasar-pasar yang ditinggalkan China, Vietnam, Singapura, dan Malaysia karena lockdown,” ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (1/11). 

Fajar kemudian mengatakan, prospek ke depan masih cerah, mengingat pada kuartal IV 2021 ada momentum Natal dan Tahun Baru. Biasanya, pada momen ini, permintaan akan produk industri pengolahan meningkat. 

Selain itu, pada kuartal I 2022 pun, masih ada peluang naik dari adanya momentum Tahun Baru Imlek. Belum lagi, peluang ekspor masih terbuka lebar. Meski memang ada masalah terkait logistik dan bahan baku. 

Baca Juga: Ekonom Bank Danamon perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,09%

Akan tetapi, Fajar juga khawatir akan peluang naik kembalinya kasus harian Covid-19 karena libur Natal dan Tahun Baru. Apalagi di tahun lalu, ada kenaikan kasus yang cukup signifikan. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×