Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Nasabah Investasi Amanah 1 (IA1) harus kembali gigit jari. Kabar yang beredar bahwa Much. Sholeh Suaidi, dedengkot Investasi Amanah 1, sedang mengupayakan masuknya dana besar untuk menggantikan investasi nasabahnya, ternyata kabar bohong belaka.
Uang yang konon sedang diproses di Bank Indonesia dan akan ditransfer oleh Suaidi ke sejumlah rekening di Bank Mandiri milik para Konsorsium, ternyata, tidak pernah ada. Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi A. Johansyah mengatakan, pihaknya tidak pernah bertransaksi dengan individu-individu. "Belakangan ini memang saya dengar ada penipuan investasi ini. Tapi, mereka bisa saja mengaku-ngaku berhubungan dengan kami," ujar Difi kepada KONTAN, Rabu (15/8).
Difi menegaskan, BI hanya berhubungan dengan Pemerintah dan Bank. Jika ada duit dari luar negeri akan masuk ke Bank Mandiri, ia justru heran kenapa
harus lewat BI. "Kenapa harus lewat kami? Kan, ada sistem Swift," tegasnya.
Secara sederhana, lanjut Difi, Swift adalah sistem transfer dana elektronik global dan sistem transfer keuangan antarbank dunia. Sehingga, misalnya ada uang dari Bank di Malaysia ingin masuk ke Bank Mandiri di Indonesia, hal itu bisa dengan mudah terlaksana tanpa harus ada campur tangan BI. Penjelasan manajemen Investasi Amanah 1 terkait campur tangan BI disebut Difi hanyalah mengada-ada.
Difi pun membatah berita yang menyebut adanya pertemuan atau buka puasa bersama antara Moch. Sholeh Suadi dengan pejabat BI dan polisi. "Tidak pernah ada pertemuan dengan mereka," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News