kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.245   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.053   -12,62   -0,18%
  • KOMPAS100 1.054   -1,38   -0,13%
  • LQ45 828   -2,94   -0,35%
  • ISSI 215   0,00   0,00%
  • IDX30 423   -1,20   -0,28%
  • IDXHIDIV20 513   -0,63   -0,12%
  • IDX80 120   -0,26   -0,22%
  • IDXV30 125   0,61   0,49%
  • IDXQ30 142   -0,11   -0,08%

Pengurangan dividen BUMN masih tunggu kajian


Jumat, 01 April 2011 / 19:26 WIB
Pengurangan dividen BUMN masih tunggu kajian
ILUSTRASI. Family members of Macau gambling king Stanley Ho speak to the media, in Hong Kong, China May 26, 2020. REUTERS/Joyce Zhou


Reporter: Anna Suci Perwitasari, Astri Kharina Bangun | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kendati pemerintah belum secara resmi menetapkan angka dividen yang dibagikan dari laba bersih emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk tahun anggaran 2010, namun Kementerian BUMN berharap BUMN di sektor pertambangan tak mengurangi setoran dividennya. Sekadar catatan, rata-rata setoran dividen BUMN di sektor pertambangan mencapai 50% dari laba bersih.

Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, jika perusahaan pertambangan beralasan ingin mengurangi jatah dividen dengan untuk tujuan penambahan capex, maka ada alternatif lain yang bisa ditempuh. Misalnya, melalui pasar modal dan perbankan. "Mereka bisa meminjam ke bank atau obligasi," kata Mustafa, Jumat, (1/4).

Mustafa menambahkan, besaran dividen tahun 2010 dari perusahaan-perusahaan plat merah masih dalam pengkajian. "Belum ditentukan, rapat penentuannya dari perusahaan-perusahaan BUMN sekitar akhir April atau awal Mei."

Jika dilihat lagi, beberapa emiten pertambangan seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih memiliki beberapa proyek besar dan membutuhkan dana relatif besar untuk menyelesaikannya.

Hingga saat ini sebetulnya perusahaan pelat merah terutama sektor pertambangan belum mengajukan secara resmi perihal pengurangan dividen ini. Oleh karena itu, Kementerian BUMN masih akan melakukan penghitungan untuk dividen dari perusahaan pelat merah. "Nantilah tergantung mereka minta keringanan karena investasi yang seperti apa," papar Mustafa.

Sebelumnya beberapa perusahaan pelat merah sudah memberikan sinyal bahwa mereka menginginkan penurunan dividen untuk tahun buku 2010. Mengingat banyaknya proyek besar yang akan dilakukan di tahun ini.

PT Semen Gresik Tbk (SMGR), misalnya ingin agar dividen tahun ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Di mana rata-rata dividen SMRG mencapai 50% dari laba bersih yang dimilikinya. "Kita sebenarnya masih tunggu keputusan pemerintah, tapi kita memang menginginkan lebih kecil karena ada beberapa proyek yang tengah kita lakukan," kata Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman beberapa waktu lalu.

Sementara untuk dividen sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBNI) pun sudah meminta agar porsi setoran dividen ke pemerintah dikurangi menjadi 5-10%. Selama ini sektor perbankan memberikan dividen sebesar 35% dari laba bersih mereka.

Dalam catatan Kontan, dari tahun buku 2009 lalu, dari sektor perbankan menyetor dividen mencapai Rp 6,15 triliun dari empat bank pelat merah. Di mana Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) menyetor dividen masing-masing sebesar 35% dari laba bersih tahun 2009. Adapun Bank Tabungan Negara (BBTN) menyetor dividen 45% dari laba bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×