kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan rupiah diprediksi bakal berlanjut besok, simak faktor penopangnya


Senin, 20 Januari 2020 / 18:21 WIB
Penguatan rupiah diprediksi bakal berlanjut besok, simak faktor penopangnya
ILUSTRASI. Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI.


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menguat tipis pada perdagangan Senin (20/1) menanti Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini.

Rupiah di pasar spot ditutup di Rp 13.639 per dolar AS, menguat 0,04% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 13.645 per dolar AS.

Sementara itu, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) berada di level Rp 13.654 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah tipis 0,04% dari akhir pekan lalu di Rp 13.648 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal di antaranya sentimen pemakzulan Trump dan data yang menunjukkan pertumbuhan ritel AS yang meningkat dan indeks aktivitas manufaktur melambung ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Positifnya data ini mengurangi kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga ketika bertemu akhir bulan ini.

Baca Juga: Rupiah rebound dan ditutup menguat ke Rp 13.639 per dolar AS

Selain itu Ibrahim juga bilang, dari dalam negeri Ibrhaim pasar saat ini juga menantikan RDG BI 23 Januari 2019 mendatang yang diindikasikan BI akan kembali memangkas suku bunga acuan.

“Pasar cenderung hati-hati sambil menanti Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dilaksanakan 22 Januari-23 Januari mendatang. Ada proyeksi bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75% walaupun banyak pengamat yang mengatakan BI masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di 5% akibat penguatan mata uang rupiah yang begitu tajam,” kata Ibrahim.

Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan selain pasar yang menantikan RDG BI pekan ini menguatnya rupiah hari ini juga didorong oleh berkurangnya volume perdagangan internasional akibat liburnya perbankan Amerika hari ini. Sementara dari dalam negeri masuknya dana ke pasar obligasi yang cukup tinggi masih jadi sentimen positif bagi rupiah.

Baca Juga: Rupiah di kurs tengah Bank Indonesia melemah tipis ke Rp 13.654 per dolar AS

Pada perdagangan besok, Ibrahim nilai rupiah akan masih dipengaruhi sentimen yang sama seperti hari ini. Pada perdagangan besok Ibrahim memperkirakan rupiah akan menguat tipis di level Rp 13.620 per dolar AS-Rp 13.660 per dolar AS.

Sementara Josua juga menilai masuknya aliran modal di pasar obligasi yang terjadi hari ini juga masih akan membawa dampak positif bagi pergerakan rupiah besok. Karenanya, Josua yang juga proyeksikan rupiah akan menguat terbatas di rentang Rp 13.600 per dolar AS- Rp 13.700 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×