kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penguatan rupiah bukan karena Jokowi semata


Kamis, 13 Februari 2014 / 10:13 WIB
Penguatan rupiah bukan karena Jokowi semata
Beri Peringatan ke Kim Jong Un, Kapal Induk AS Tiba di Korea Selatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekonom Aviliani memandang penguatan rupiah pasca-pemilu mendatang bukan semata karena faktor bila Joko Widodo alias Jokowi menjadi presiden.

"Bukan, bukan karena itu (Jokowi). Mendekati pemilu rupiah memang cenderungnya turun. Kalau nanti sudah pasti siapa pun presidennya, (rupiah) cenderung menguat," kata Aviliani di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Lebih lanjut, Aviliani mengatakan penguatan rupiah lebih akan terjadi karena ada aliran likuiditas yang masuk ke Indonesia. Ia pun memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada pada posisi Rp 11.000 sampai Rp 12.000 per dollar AS hingga akhir tahun ini.

"Tapering kan sudah jelas, tapi rupiah bergerak di Rp 11.000 sampai Rp 12.000 per dollar AS. Kalau di bawah Rp 10.000 tidak lah," ungkap dia.

Masyarakat dan investor, lanjutnya, sudah mengetahui siapa kandidat yang akan menjadi presiden Oktober nanti. Di samping itu, arah ekonomi Indonesia juga tidak akan berubah signifikan dari kondisi yang terjadi saat ini.

"Sekarang ini tergantung investornya. Karena di Indonesia, demand (permintaan) domestik kan masih bagus. Jadi investor tetap akan mau masuk," ujar Aviliani. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×