Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada perdagangan pekan ini belum bisa melaju dengan positif, sebab, dollar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat sekitar 0,12% di level 97,94 hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (3/4) rupiah ditutup di level Rp 14.266 per dollar AS, melemah 0,09% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.252. Dalam sepekan, rupiah melemah 0,47% dari level Rp 14.199.
Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda hari ini melemah 0,25% di level Rp 14.282 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah melemah 0,66%.
Membaiknya data ekonomi di AS kembali membuat aliran dana menyemut ke dollar AS. Kemarin, pemesanan barang dari pabrikan di AS periode Maret 2019 diumumkan tumbuh hingga 1,9% secara bulanan, jauh di atas perkiraan kenaikan sebesar 1%. Sementara pada bulan Februari, pemesanan barang dari pabrikan di AS di level sebesar 0,3%.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada tahun ini menjadi semakin memudar.
Sebelumnya, The Fed memang sudah memberi sinyal kuat bahwa pemangkasan suku bunga acuan tak akan dilakukan tahun ini.
Pasca mengumumkan bahwa tingkat suku bunga acuan dipertahankan di level 2,25%-2,5%, pada hari Rabu (1/5) waktu setempat, Gubernur The Fed Jerome Powell mengeluarkan pernyataan yang jauh dari nada dovish.
Untuk sentimen selanjutnya datang dari rilis data tenaga kerja AS. Data yang terdiri dari penambahan jumlah pekerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll/NFP), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran tersebut akan dirilis pukul 19:30 WIB.
“Dollar AS diburu karena rilis data ekonomi yang positif dan aset berisiko sementara waktu ditinggalkan,” kata Ibrahim, Jumat (3/5).
Ibrahim meramal pada perdagangan pekan depan rupiah akan diperdagangkan di level Rp 14.245-Rp 14.315 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News