Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indo Tambangraya Megah Tbk mencatat dalam laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), biaya ppengeboran pre-production untuk periode bulan Juni 2017 adalah sebesar Rp 2,88 miliar. Ini melalui produksi batubara dari dua anak usaha.
Perusahaan dengan kode emiten ITMG memproduksi batubara melalui PT Trubaindo Coal Mining dan PT Indominco Mandiri yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Realisasi kegiatan selama bulan Juni 2017 adalah pengeboran (pre-production) pada 59 lubang bor menghabiskan Rp 1,24 miliar melalui anak perusahaan PT Trubaindo Coal Mining. Sebelumnya, perusahaan telah memperkirakan biaya pengeboran tahun 2017 adalah Rp 26 miliar dengan target membuka 1,320 lubang.
Tak hanya itu, Trubaindo juga melakukan pengeboran eksplorasi yang menghabiskan biaya sebesar Rp 284,6 juta. Sedangkan anak usaha PT Indominco Mandiri merencanakan biaya pengeboran 2017 sebanyak Rp 24,12 miliar untuk 377 lubang dan baru terealisasi sebesar Rp 1,64 miliar di bulan Juni dengan 22 lubang.
Dari data KONTAN sebelumnya, diketahui tahun ini ITMG menargetkan dapat memproduksi batubara sebanyak 25,9 juta ton. Ini lebih banyak 300.000 ton dibanding produksi batubara tahun lalu yang sebanyak 25,6 juta ton. Peningkatan produksi ini didorong oleh alokasi belanja modal sebesar US$ 60,3 juta yang rencananya akan digunakan untuk membangun infrastruktur pertambangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News