Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) memastikan pembajakan terhadap kapal Sinar Kudus tak berpengaruh signifikan pada kinerja perseroan. Meski begitu, peristiwa tersebut tetap menimbulkan kerugian bagi perusahaan pelayaran ini.
Manajemen SMDR menolak membeberkan total kerugian perseroan, termasuk biaya yang dikeluarkan untuk tebusan. "Nilai tebusan jauh di bawah US$ 4,5 juta, kami tidak bisa bilang berapa karena ada kapal-kapal lain yang masih dibajak di sana," kata David Batubara, Wakil Presiden Direktur SMDR, Kamis (12/5). Yang jelas, 50% nilai tebusan dibayar asuransi.
Selain itu, meski kapal disandera perompak, SMDR tetap harus mengeluarkan biaya kapal sebesar US$ 4.000 per hari. Biaya ini termasuk untuk kebutuhan awak kapal. Sinar Kudus sendiri disandera selama 46 hari.
Untungnya SMDR tidak terkena denda keterlambatan pengiriman feronikel. Pasalnya, penyanderaan ini termasuk force majeure.
Selain kasus penyanderaan, kinerja keuangan SMDR tahun ini akan terpengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Asal tahu saja, biaya BBM setara 40% biaya operasional yang harus ditanggung perseroan.
Direktur Keuangan SMDR Anwarsyah Batubara mengatakan sepanjang kuartal satu 2011 rata-rata harga BBM naik 25% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk mengatasi hal ini, SMDR akan mengenakan biaya tambahan ke pelanggan. Tapi kenaikan biaya tidak bisa langsung dilakukan. "Masalahnya penyesuaian tarif freight terlambat dan harus mengikuti pasar," tambah Anwarsyah.
SMDR juga memperkirakan kontribusi lini bisnis terhadap pendapatan perseroan tahun ini akan berubah. Bisnis jasa pengiriman kontainer regional diperkirakan akan berkontribusi 57%, dari 55% di tahun sebelumnya.
Sepanjang kuartal satu 2011 SMDR masih bisa membukukan pertumbuhan kinerja. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan volume pengiriman barang.
Pendapatan SMDR di tiga bulan pertama 2011 ini mencapai Rp 1,17 triliun. Bandingkan dengan pendapatan di periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai Rp 984,44 miliar.
Karena itu, SMDR optimistis bisa mencapai target kenaikan pendapatan sebesar 20% tahun ini. Sekadar tahu, target tersebut jauh lebih tinggi daripada target perseroan di 2010 yang cuma sebesar 7%.
Perusahaan pelayaran ini juga mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemegang saham sebesar Rp 1936 miliar. Tapi manajemen SMDR menolak menyebutkan target laba bersih di tahun ini.
Untuk catatan, di akhir tahun lalu laba bersih SMDR mencapai Rp 67,74 miliar. "Tahun ini kami akan bagikan dividen sesuai janji tahun lalu," kata Asmary Herry, Direktur Operasional SMDR. Nilai dividen yang dibagi adalah Rp 160 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News