Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pernyataan The Fed menjadi faktor penjaga tren kenaikan laju emas. Namun kilau emas dapat kembali luntur mengingat potensi kenaikan suku bunga The Fed akhir tahun masih terbuka.
Mengutip Bloomberg, Kamis (18/8) pukul 16.00 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange terangkat 0,52% di level US$ 1.355,8 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Vidi Yuliansyah, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas melanjutkan penguatan hari sebelumnya setelah catatan rapat The Fed bulan Juli yang dirilis Kamis dini hari (18/8) memberi sinyal kecilnya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Pernyataan The Fed mengarah pada pertemuan selanjutnya yakni di bulan September.
Meski demikian The Fed belum menutup kemungkinan kenaikan suku bunga satu kali tahu ini yakni di bulan Desember. Potensi kenaikan suku bunga The Fed akan tergantung dari data - data ekonomi Amerika Serikat (AS) serta kondisi ekonomi global.
"Penguatan harga emas hanya bersifat sementara karena The Fed hanya menunda kenaikan suku bunga di bulan September," tutur Vidi.
Sejak awal tahun, pergerakan emas sebagian besar masih didominasi oleh isu kenaikan suku bunga The Fed. Tingkat suku bunga yang tinggi sudah pasti tidak menguntungkan emas sebagai aset non bunga.
Di luar save haven, Vidi tidak melihat faktor lain yang dapat mendukung tren kenaikan harga emas. Terbukti, emas masih cukup positif meski angka inflasi di beberapa negara ekonomi maju terlihat lemah.