Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ramainya bisnis konstruksi dan infrastruktur, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) harus mencatat penurunan pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun ini. ADHI mencatat pendapatan Rp 8,94 triliun hingga akhir kuartal ketiga, turun 5,20% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 9,43 triliun.
Meski beban pokok pendapatan juga turun, tapi ADHI harus puas memiliki margin laba kotor 15,55%, turun tipis dari akhir September tahun lalu yang berada di 15,80%.
Berdasarkan laporan keuangan ADHI yang dirilis Rabu (30/10), emiten konstruksi pelat merah ini justru mencatat kenaikan tipis laba bersih 4,68% menjadi Rp 351,22 miliar dari sebelumnya Rp 335,53 miliar. Kenaikan laba ini ditopang adanya pendapatan lain-lain bersih Rp 58,43 miliar dari sebelumnya beban lain-lain bersih Rp 85,57 miliar.
Baca Juga: Waskita (WSKT) catatkan nilai kontrak baru Rp15,12 triliun
ADHI pun memiliki bagian laba ventura bersama Rp 211,32 miliar, meningkat hampir tiga kali lipat dari periode sembilan bulan pertama tahun lalu Rp 71,43 miliar. Bagian laba ventura bersama terbesar yang diterima ADHI berasal dari joint venture Adhi Karya dan Jaya Konstruksi pada proyek enam ruas tol dalam kota DKI yang sebesar Rp 33,35 miliar.
Porsi terbesar kedua berasal dari laba patungan dengan China Road & Bridge Corp pada Tol Cisumdawu Fase II sebesar Rp 25,46 miliar. Ketiga adalah laba patungan Adhi dengan PT Rekind untuk proyek EPCC relokasi flare BPP-II dan New Flare HCC RDMP senilai Rp 25,08 miliar.
Di sisi lain, Adhi mencatat kerugian ventura bersama dengan PT Acset Indonusa Tbk pada tol JORR II ruas Kunciran Serpong. Kerugian pada ventura yang ditanggung Adhi sebesar Rp 15,88 miliar.
Pada akhir September, ADHI memiliki total aset Rp 32,67 triliun, naik 8,47% ketimbang posisi akhir Desember 2018. Liabilitas ADHI meningkat 9,73% menjadi Rp 26,15 triliun.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, ADHI masih mencatat arus kas negatif dari aktivitas operasional sebesar Rp 3,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News