Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) membukukan pendapatan sebesar Rp 82,06 miliar hingga kuartal III-2023. Angka ini naik 11,76% dari kuartal III-2023 sebesar Rp 73,42 miliar.
Per 30 September 2023, beban pokok SBMA naik sebanyak 30,78% menjadi sebesar Rp 43,77 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, beban pokok SBMA sebesar Rp 33,47 miliar.
Laba kotor SBMA juga turun tipis sebanyak 4,16% menjadi Rp 38,28 miliar. Pada kuartal III-2023 laba kotor SBMA sebesar Rp 39,95 miliar.
Baca Juga: Surya Biru Murni (SBMA) Optimistis Raih Pendapatan Rp 123 Miliar di 2023
Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, mengatakan pertumbuhan kinerja SBMA didorong dengan meningkatnya kebutuhan gas, acetylene dan karbondioksida.
"Kami mencatat penjualan Acetylene tumbuh menjadi Rp 24,80 miliar dari tahun lalu Rp 21,00 miliar, penjualan Argon juga naik jadi Rp 16,28 miliar dari Rp 15,03 miliar, dan penjualan Oxygen hasil produksi SBMA naik jadi Rp 15,59 miliar dari Rp 11,95 miliar," kata Rini dalam keteragan resmi, Senin (13/11).
Sementara pendapatan dari segmen produk karbondioksida tercatat naik sebesar Rp 6,09 miliar dari Rp 3,12 miliar. Lalu pada pendapatan nitrogen senilai Rp 3,69 miliar serta ada penjualan lainnya sebesar Rp 15,59 miliar.
Alhasil, laba tahun berjalan SBMA susut sebanyak 36,24% menjadi Rp 4,76 miliar dari sebelumnya Rp 7,47 miliar.
Baca Juga: Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Dongkrak Kapasitas Produksi Gas
Asal tahu saja, SBMA telah melakukan commercial start up air separation plant pada tanggal 27 Juni 2023 dan saat ini produksi liquid SBMA telah mencapai kapasitas 50 ton per hari.
"Sehingga langkah bisnis yang sudah ditempuh oleh SBMA mulai dirasakan dengan peningkatan produksi produksi dan penjualan sejak di bulan Juli dan sudah tampak pada kuartal III-2023," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
