kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Star Energy bisa naik hingga 20%, Bahana rekomendasikan beli saham BRPT


Selasa, 08 Desember 2020 / 12:16 WIB
Pendapatan Star Energy bisa naik hingga 20%, Bahana rekomendasikan beli saham BRPT
ILUSTRASI. Kontribusi pendapatan Star Energy terhadap Barito Pacific (BRPT) bisa mencapai US$ 170 juta per tahun.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahana Sekuritas mengambil sikap bullish untuk saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini.

"BRPT tengah menyiapkan ekspansi kapasitas energi geothermal mulai 2021," ujar Ramadhany Andryanto, analis Bahana Sekuritas dalam riset 4 Desember. BRPT akan fokus pada dua proyek, yakni proyek 15MW Salak Binary dan 55MW Salak Unit 7. Keduanya ditargetkan dapat beroperasi secara komersial mulai 2022 dan 2023.

Broperasinya kedua proyek tersebut akan menambah 70 megawatt (MW) kapasitas perusahaan. Selama ini, kapasitasnya sebesar 876 MW. "Meski manajemen belum merinci capex, tapi kami memprediksi capex akan meningkat sepanjang 2021 hingga 2023," terang Ramadhany.

Dia juga memprediksi, tambahan kapasitas 70 MW tersebut bakal mengerek pendapatan Star Energy antara 15,4% hingga 20,5% sepanjang 2023 hingga 2025. "Dengan asumsi utilisasinya mencapai 70% mulai 2023 ke depan," imbuh dia.

Baca Juga: Saham Barito Pacific (BRPT) masuk big cap, cermati PER dan PBV-nya

Dengan asumsi tersebut, jika utilisasinya mencapai 92% hingga 95%, maka kontribusi pendapatan Star Energy terhadap BRPT bisa mencapai US$ 170 juta per tahun. Dengan financing cost yang lebih murah, tambahan kapasitas tersebut juga akan menambah laba bersih yang dikonsolidasikan untuk BRPT sebesar US$ 10 juta per tahun.

Dia merekomendasikan buy saham BRPT dengan target harga yang lebih tinggi, Rp 1.350 per saham dari sebelumnya Rp 1.300 per saham. Namun, sejumlah hal seperti kenaikan harga minyak, volume produksi yang lebih rendah dari perkiraan serta utilisasi yang lebih rendah dan molornya operasional proyek menjadi risiko atas prospek BRPT.

Pada akhir sesi I, Selasa (8/12), harga saham turun Rp 5 atau 0,41% ke Rp 1.215 per saham.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) berniat merilis obligasi lagi pada tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×