kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pendapatan Ristia Bintang melesat lebih dari 347%


Senin, 06 November 2017 / 10:35 WIB
Pendapatan Ristia Bintang melesat lebih dari 347%


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pendatang baru PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang moncer hingga kuartal III-2017. Pada periode ini, penjualan RBMS melesat 347% menjadi Rp 41,9 miliar dari sebelumnya Rp 9,38 miliar.

Suhsih M Boentoro, Direktur RBMS mengatakan, industri properti tahun ini masih menantang. Namun, anak usaha perusahaan yakni PT Alam Indah Selaras secara perlahan tapi pasti masih mampu mengumpulkan pundi-pundi penjualan.

Alam Indah Selaras masih menjadi penopang utama kinerja RBMS. Emiten ini juga memiliki PT Tiara Raya Bali International, perusahaan asosiasi yang memiliki Hotel Le Meridien di Jimbaran, Bali. "Kontribusi penjualan paling besar masih disumbang dari PT Alam Indah Selaras (AIS). Kedepan, kami akan memfokuskan diri sebagai holding company dan menggenjot penjualan di anak usaha kami melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," jelas Suhsih dalam keterangan resminya, Senin (6/11).

Berkat lesatan penjualan tersebut, laba perusahaan juga membaik. Laba bersih RBMS tercatat Rp 14,08 miliar dari sebelumnya rugi Rp 5,24 miliar.

Ristia Bintang menargetkan penjualan sampai akhir tahun 2017 dapat mencapai Rp 80 miliar. "Tentunya laba bersih juga akan meningkat seiring dengan peningkatan penjualan tersebut," imbuh dia.

Suhsih berharap, tahun depan pasar properti akan berangsur-angsur membaik seiring stabilitas perekonomian, iklim investasi, dan kondisi politik nasional. Di 2018, Ristia Bintang berharap, Bank Indonesia (BI) menurunkan BI 7-days reverse repo rate dan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sehingga bisa mendongkrak penjualan perusahaan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×