kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pendapatan Ristia Bintang melesat lebih dari 347%


Senin, 06 November 2017 / 10:35 WIB
Pendapatan Ristia Bintang melesat lebih dari 347%


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pendatang baru PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang moncer hingga kuartal III-2017. Pada periode ini, penjualan RBMS melesat 347% menjadi Rp 41,9 miliar dari sebelumnya Rp 9,38 miliar.

Suhsih M Boentoro, Direktur RBMS mengatakan, industri properti tahun ini masih menantang. Namun, anak usaha perusahaan yakni PT Alam Indah Selaras secara perlahan tapi pasti masih mampu mengumpulkan pundi-pundi penjualan.

Alam Indah Selaras masih menjadi penopang utama kinerja RBMS. Emiten ini juga memiliki PT Tiara Raya Bali International, perusahaan asosiasi yang memiliki Hotel Le Meridien di Jimbaran, Bali. "Kontribusi penjualan paling besar masih disumbang dari PT Alam Indah Selaras (AIS). Kedepan, kami akan memfokuskan diri sebagai holding company dan menggenjot penjualan di anak usaha kami melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," jelas Suhsih dalam keterangan resminya, Senin (6/11).

Berkat lesatan penjualan tersebut, laba perusahaan juga membaik. Laba bersih RBMS tercatat Rp 14,08 miliar dari sebelumnya rugi Rp 5,24 miliar.

Ristia Bintang menargetkan penjualan sampai akhir tahun 2017 dapat mencapai Rp 80 miliar. "Tentunya laba bersih juga akan meningkat seiring dengan peningkatan penjualan tersebut," imbuh dia.

Suhsih berharap, tahun depan pasar properti akan berangsur-angsur membaik seiring stabilitas perekonomian, iklim investasi, dan kondisi politik nasional. Di 2018, Ristia Bintang berharap, Bank Indonesia (BI) menurunkan BI 7-days reverse repo rate dan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sehingga bisa mendongkrak penjualan perusahaan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×