kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan naik, tapi laba bersih DILD turun 16%


Senin, 30 Juli 2012 / 15:39 WIB
Pendapatan naik, tapi laba bersih DILD turun 16%
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengimplementasikan perdagangan efek dalam pemantauan khusus.


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Pendapatan PT Intiland Development Tbk (DILD) pada semester pertama 2012 tumbuh 5,75% menjadi Rp 530,74 miliar dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 501,88 miliar.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan, kenaikan pendapatan terutama disebabkan keberhasilan pemasaran beberapa proyek baru di sejumlah segmen produk. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan dari apartemen One Park Residences di Jakarta, perumahan Talaga Bestari di Tangerang, perumahan Graha Natura di Surabaya, serta kawasan industri Ngoro di Mojokerto.

"Selain itu juga didukung membaiknya kondisi pasar properti pada semester I 2012," kata Archied, Senin (30/7).

Pendapatan pengembangan (development income) masih menjadi kontributor pendapatan terbesar yakni mencapai Rp 463,65 miliar atau 87% dari total pendapatan Intiland. Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang bersumber dari sewa gedung perkantoran, sarana olah raga, dan hotel berkontribusi Rp 67,05 miliar atau sebesar 13% dari total pendapatan.

Sementara itu apabila berdasarkan segmen, produk pengembangan perumahan memberikan kontribusi pendapatan terbesar yang mencapai 47%, disusul segmen mixed-use & high rise 39%, kawasan industri 9%, hotel 2%, dan lain-lain 3%.

Laba bersih turun

Walau laba usaha perseroan meningkat 2,17% menjadi Rp 142,25 miliar, laba bersih Intiland justru menurun 16,29% menjadi Rp 90,77 miliar dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar Rp 108,44.

"Penurunan ini karena tahun lalu masih mencatat penjualan yang sangat signifikan dari proyek Ngoro II," ujar Archied.

Ia menambahkan, hasil penjualan beberapa proyek baru belum bisa dibukukan pada semester I tahun ini karena masih dalam tahapan konstruksi. Penjualan dari proyek-proyek tersebut antara lain dari apartemen Aeropolis Residence, perumahan Serenia Hills dan perumahan Graha Natura.

Karenanya, Archied masih optimis dengan kinerja perusahaan tahun ini. "Melihat hasil kinerja semester I, kami optimistis mampu mencapai target kinerja tahun ini, seiring dengan peluncuran beberapa proyek baru dalam enam bulan mendatang," kata Archied.

Sampai dengan akhir tahun ini manajemen Intiland memproyeksikan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp1,2 triliun. Perseroan memperkirakan akan membukukan nilai marketing-sales sebesar Rp 1,5 triliun-Rp 1,6 triliun di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×