kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Mitratel (MTEL) Naik 11,5% Menjadi Rp 5,6 Triliun per Kuartal III-2022


Senin, 31 Oktober 2022 / 17:50 WIB
Pendapatan Mitratel (MTEL) Naik 11,5% Menjadi Rp 5,6 Triliun per Kuartal III-2022
ILUSTRASI. Menara?telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel. Laba bersih Mitratel (MTEL) meningkat 18,1% secara tahunan menjadi Rp 1,22 triliun.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel membukukan kenaikan pendapatan 11,5% secara tahunan menjadi Rp 5,6 triliun pada periode Januari-September 2022. Pada periode sama tahun 2021, realisasi pendapatan MTEL adalah sebesar Rp 5,02 triliun.

Pertumbuhan pendapatan itu mendongkrak laba bersih perusahaan sehingga meningkat 18,1% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 1,22 triliun dari Rp 1,03 triliun. Begitu juga dengan EBITDA yang naik sebesar 15,7% menjadi Rp 4,4 triliun.

Direktur Utama MTEL Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pertumbuhan bisnis perusahaan di periode kuartal I sampai dengan kuartal ketiga 2022 tercatat konsisten tumbuh lebih besar dari pertumbuhan industri. MTEL mencatatkan rata-rata pendapatan selama lima tahun atau compound annual growth rate (CAGR) 2017-2021 sebesar 14%. Menurut dia, hal inilah yang menjadikan profitabilitas MTEL naik lebih signifikan dibandingkan tahun lalu.

"Ke depan kami meyakini EBITDA semakin meningkat seiring besarnya peluang pertumbuhan kolokasi di menara Mitratel, terutama di luar Jawa,” ungkap Theodorus yang biasa disapa Teddy dalam siaran pers, Senin (31/10).

Baca Juga: Begini Strategi Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Kerek Kinerja

Teddy menjelaskan, margin EBITDA MTEL meningkat menjadi 78,5% dan margin laba bersih naik menjadi 21,9% pada kuartal ketiga 2022. Kontributor utama dari peningkatan laba ini adalah margin EBITDA dari portofolio penyewaan menara yang meningkat 85,1% dan margin laba bersihnya naik 23,4%. Adapun pendapatan dari sewa menara di periode Januari-September 2022 melesat 12,9% menjadi Rp 5,07 triliun.

“Mitratel memastikan kinerja bisnis penyewaan menara perusahaan kompetitif dibandingkan industri. Selain itu, Mitratel terus meningkatkan profitabilitas di bisnis lainnya,” ucap Teddy.

Seiring positifnya kinerja pendapatan dan laba perusahaan, aset MTEL tercatat meningkat 37% year to date (YtD) menjadi Rp 54,9 triliun dan ekuitas melesat 124% ytd menjadi Rp 33,2 triliun. Adapun liabilitas MTEL per September 2022 berhasil turun 14,1% ytd menjadi Rp 21,7 triliun.

Teddy menyebut, perusahaan berhasil mengakuisisi 6.000 tower milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) pada kuartal ketiga 2022. Aksi korporasi ini menjadikan Mitratel sebagai perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara dengan kepemilikan 35.051 tower 50.390 tenant.

Baca Juga: Bidik Kenaikan Pendapatan 12%, Mitratel (MTEL) Kembangkan Ekosistem Bisnis Menara

Teddy meyakini, penambahan jumlah tower ini menjadi modal kuat bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia. Langkah ini juga memberikan peluang positif bagi operator telekomunikasi dan para tenant untuk memperluas jangkauan layanannya, termasuk bisnis penunjang lainnya.

“Untuk bisnis jaringan fiber optik, MTEL menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan jaringan sepanjang 9.000 kilometer hingga akhir tahun 2022. Jaringan fiber optik merupakan solusi connectivity berkapasitas tinggi untuk mendukung implementasi jaringan 5G. Hal ini sejalan dengan pengembangan bisnis kami menuju digital infrastructure company," tutur Teddy.

Teddy menambahkan, Mitratel telah menyiapkan solusi terlengkap untuk seluruh operator telekomunikasi di Indonesia dengan skema bisnis yang menarik, yakni memberikan bundling solution berupa tower, konektivitas, edge computing, dan power to tower. Apalagi, sebanyak 58% lokasi tower Mitratel berada di luar Jawa dan remote area yang memiliki peluang perluasan jangkauan bagi operator telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×