kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pendapatan LPKR meningkat 15% menjadi Rp 8,6 triliun hingga kuartal III-2018


Jumat, 02 November 2018 / 12:46 WIB
Pendapatan LPKR meningkat 15% menjadi Rp 8,6 triliun hingga kuartal III-2018
ILUSTRASI. LPKR - Lippo Mall Kemang Village


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan pendapatan Rp 8,6 triliun kurun waktu sembilan bulan pertama 2018, meningkat 15% year on year (YoY) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 7,4 triliun.

Laba bersih tercatat Rp 470 miliar, menurun 25% YoY dibandingkan hasil sembilan bulan tahun 2017 senilai Rp 624,85 miliar, terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebesar Rp 1,35 triliun. Namun, EBITDA bertumbuh 28% YoY menjadi Rp 2,2 triliun.

Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR mengatakan sejauh ini pra penjualan LPKR selama sembilan bulan tahun 2018 mencapai Rp1,13 triliun atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 521 miliar. 

Patut dicatat bahwa angka-angka pra penjualan ini tidak termasuk proyek Meikarta. Untuk jangka panjang, pasar properti di Indonesia tetap merupakan sektor yang sangat menarik untuk investasi.

"Kami mengumumkan bahwa transaksi penjualan unit First REIT sudah selesai di akhir bulan Oktober, lebih awal dari perkiraan semula. Kemudian, perlu diketahui bahwa per kuartal kedua 2018, proyek Meikarta telah didekonsolidasi dari Lippo Cikarang. Oleh karena itu, Lippo Karawaci juga telah mendekonsolidasikan Meikarta," kata Ketut, Kamis (1/11).

Ketut bilang, recurring income LPKR terus tumbuh dan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 12% YoY menjadi Rp 5,8 triliun atau sebesar 67% dari total pendapatan konsolidasi untuk periode sembilan bulan tahun 2018. 

Pendapatan divisi usaha Residential and Urban Development meningkat sebesar 23% YoY menjadi Rp 2,8 triliun dari Rp 2,3 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan Urban Development sebesar 62% YoY menjadi Rp 2,1 triliun.

Lanjut, divisi kesehatan melaporkan pertumbuhan yang stabil dimana PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13% YoY menjadi Rp 4,4 triliun. 

Penerimaan pasien rawat inap naik sebesar 11% YoY, sementara kunjungan rawat jalan tumbuh sebesar 11% YoY. Di bulan September 2018, SILO telah membuka sebuah rumah sakit baru di Semarang, Jawa Tengah dan ini merupakan rumah sakit yang ke 34.

"Pendapatan divisi Komersial yang terdiri dari Mal Ritel & Hotel, sedikit meningkat sebesar 5% YoY menjadi Rp 576 miliar terutama karena penurunan pendapatan divisi Mal Ritel sebesar 12% YoY menjadi Rp 250 miliar. Sementara itu, pendapatan Hotels meningkat sebesar 23% YoY menjadi Rp 326 miliar. Pendapatan divisi Manajemen Aset meningkat sebesar 14% YoY menjadi Rp 809 miliar terutama disebabkan oleh berkembangnya aset yang dikelola. Pada perdagangan hari ini, Jumat (2/10) pukul 11.00 WIB saham LPKR berada dilevel harga Rp 278 naik 0,72% atau setara 2 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×