kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Kuartal I 2022 Meningkat, Begini Prospek Saham Harum Energy (HRUM)


Selasa, 31 Mei 2022 / 18:49 WIB
Pendapatan Kuartal I 2022 Meningkat, Begini Prospek Saham Harum Energy (HRUM)
ILUSTRASI. pt Harum Energy energi tbk HRUM


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) dinilai punya prospek yang cerah seiring dengan harga batubara yang masih solid. Dimana HRUM mencatatkan pendapatan mencapai US$ 152 juta di kuartal pertama 2022.

Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya mengatakan pendapatan Harum Energy kuartal 1 2022 mencapai US$ 152,2 juta atau naik 16,5% secara kuartal dan 166,6% secara tahunan, namun sedikit di bawah ekspektasi.

Karena kondisi cuaca yang buruk sepanjang kuartal I dan larangan ekspor sementara di bulan Januari yang menghambat aktivitas penambangan. 

Namun, laba bersih berhasil mengalahkan perkiraan kami tetapi sejalan dengan konsensus di 27,3%/23,6% di 2022, terutama didorong oleh harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara yang lebih tinggi sebesar US$ 168,4 per ton, naik 31,6% secara kuartal dan 158,8% secara tahunan. 

"Kinerja HRUM juga terdongkrak dari bisnis nikel yang digelutinya. Smelter rotary klin electric furnace (RKEF) berhasil mencatatkan pendapatan dari PT Infei Metal Industry (IMI) sebesar US$ 7.8 juta dari penjualan Nickel Pig Iron (NPI) ," ucap Timothy dalam risetnya. 

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Akan Stock Split Saham 1:5, Perhatikan Jadwal Lengkapnya

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan melihat kinerja kuartal I 2022, pendapatan diestimasikan tumbuh di kisaran 70%-81%, sedangkan laba bersih tumbuh 220%-240% dengan asumsi rasio Net Profit Margin (NPM) tidak jauh dari kuartal 1 2022.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan dalam risetnya HRUM akan membukukan kinerja yang solid di sepanjang tahun 2022 dengan bantuan yang kuat harga nikel. 

"Kontribusi IMI yang solid dengan bantuan melonjaknya harga nikel. Harga nikel naik ke level tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya karena berkurangnya persediaan global menunjukkan permintaan padat," ucap Hasan.

Mengacu pada arus pasar komoditas, Timothy merevisi harga rata-rata batubara sepanjang tahun 2022 dari US$ 175 per ton hingga US$ 250 per ton, mengharapkan menghasilkan pendapatan yang yang lebih tinggi sebesar US$ 916 juta dibandingkan sebelumnya US$ 688 juta. Sementara laba bersih menjadi US$ 401 juta dari US$ 282 juta. 

Timothy percaya persediaan rendah saat ini di India, serta permintaan historis tinggi selama musim panas, akan menopang batubara tinggi saat ini harga dalam jangka pendek. 

Katalis Positif

Sukarno mengatakan sentimen kenaikan harga coal global dan potensi permintaan dari pihak Eropa menjadi sentimen positif untuk HRUM.  "Prospek emiten masih menarik seiring kenaikan harga coal dan potensi membuka permintaan dari Eropa yang karena adanya larangan Uni Eropa atas impor batu bara dari Rusia," tutur Sukarno kepada kontan.co.id, Selasa (31/5). 

Sukarno menyampaikan kondisi tersebut menjadi peluang untuk emiten coal domestik yang berpotensi meningkatkan porsi ekspor mereka. 

Baca Juga: Simak Jadwal Pelaksanaan Stock Split Saham Harum Energy (HRUM)

Dari sisi harga, HRUM akan stocksplit yang berdampak positif ke harganya ke depannya, dimana berpotensi meningkatkan minat beli pasar dan likuiditas perdagangan HRUM menjadi lebih baik lagi.

"Untuk menjadi penghambat biasanya terkait kebijakan yang sewaktu-waktu bisa ada larangan kembali ekspor untuk menjaga Domestic Market Obligation (DMO)," ujar Sukarno. 

Hasan menyampaikan permintaan nikel dari lonjakan penjualan kendaraan listrik telah mendukung pasar, dengan produsen mobil besar meningkatkan produksi dan penjualan. 

Hasan memperkirakan harga nikel akan berada di sekitar US$ 21k per ton dengan pasar nikel masuk defisit sekitar 14k ton pada sepanjang tahun 2022. "Smelter NPI IMI diharapkan untuk menghasilkan 18.750 ton pada sepanjang tahun 2022 sebelum sepenuhnya ditingkatkan menjadi 22,5 ribu ton di tahun 2023 dan seterusnya dan menghasilkan pendapatan sebesar US$ 375 juta dan US$ 428 juta di tingkat IMI pada tahun 2022/2023," ucap Hasan.

Nickel Mines Limited (NIC) mengumumkan bahwa produksi NPI-nya dimiliki oleh Angel Nickel Project Indonesia telah dimulai dari kuartal I 2022. Setelah pengumuman, harga saham perusahaan naik sekitar 48% sejak awal November 2021. 

"Sebagai hasil dari harga saham yang solid ini reli, penilaian pada NIC yang didasarkan pada mark-to-market-nya kapitalisasi pasar juga meningkat secara signifikan," ucap Hasan




TERBARU

[X]
×