kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pendapatan ISAT bisa tumbuh 9% tahun ini


Senin, 21 November 2016 / 20:27 WIB
Pendapatan ISAT bisa tumbuh 9% tahun ini


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) optimistis tahun ini ditutup manis melihat kinerja perusahaan di tiga kuartal terakhir. Begitu pula dengan proyeksi tahun depan yang masih diprediksi dapat tumbuh.

Direktur Utama ISAT Alexander Rusli mengatakan proyeksi bisnis hingga akhir tahun ini masih bisa tumbuh sesuai dengan hasil kinerja tiga kuartal terakhir. Kemungkinan hingga kuartal IV ISAT masih membukukan pendapatan naik 9%.

”Proyeksi bisnis relatif stabil sesuai tiga kuartal pertama. Pada kuartal IV kemungkinan bisa sama seperti kuartal III growth sekitar 9%,” kata Alex, Senin (21/11).

Salah satu keyakinan masih dapat tumbuh kemungkinan ISAT akan menaikkan harga dan mengurangi bonus-bonus yang dilakukan pada saat ini. Rencana itu sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir.

Selain itu ISAT juga akan merangkul para UKM supaya lebih banyak yang masuk dalam dunia digital. Khususnya organisasi kecil sehingga masuk dalam program inkubasi kita. Sehingga UMKM lebih mudah mendapat fasilitas layanan broadband.

Asal tahu saja, UMKM yang menggunakan jaringan broadband sudah mencapai 30% dari total pelanggan ISAT sebanyak 85 juta. ”Sebenarnya masih banyak pengguna kecil yang hanya menggunakan layanan data pribadi untuk jualan, tapi untuk pengguna yang ARPU di atas 20 ribu sudah sekitar 30% dari total pelanggan,” kata Alex.

Untuk tahun depan Alex, juga memproyeksikan bisnisnya dapat tumbuh 7-8% sesuai dengan pertumbuhan industri telekomunikasi. Selain itu perusahaan juga menganggarkan belanja modal sama seperti tahun ini di angka Rp 6,5-7 triliun.

Namun Alex menjelaskan, estimasi capital expenditure (capex) itu masih di luar dengan rencana kerja sama jaringan dengan operator lain. Jika network sharing itu terwujud maka kemungkinan anggaran capex emiten akan berubah dari yang dianggarkan.

”Kita sih setuju dengan network sharing, jadi bisa membangun harga yang lebih murah,” kata Alex.

Tapi yang paling utama Penggunaan belanja modal itu tetap untuk membiayai proyek-proyek penambahan jaringan seperti BTS, dan jaringan IT yang menunjang bisnis digital.

Hingga kuartal III ISAT sudah membangun BTS sebanyak 54.212 menarik, naik 16,9% dari periode sama tahun lalu 46.361 menara. Hanya Alex belum mau membeberkan berapa rencana pembangunan BTS hingga akhir tahun dan tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×